:
Oleh MC KAB PEMALANG, Minggu, 23 Januari 2022 | 13:34 WIB - Redaktur: Kusnadi - 162
Pemalang, InfiPublik - Salah satu upaya untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Pemalang adalah mendayung tiga pendekatan sekaligus, yaitu pro poor, pro job, dan pro business. Seperti diketahui bersama, pada saat terjadi relokasi industri besar-besaran ke wilayah Jawa Tengah, Kabupaten Pemalang tidak terlalu dilirik sebagai pilihan relokasi, untuk tidak menyebut kabupaten ini sebagai daerah yang belum ramah investasi.
“Oleh karena itu, melalui berbagai upaya, kita melakukan pendekatan dan komunikasi dengan investor agar menanamkan modalnya di Kabupaten Pemalang,” ujar Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo, S.T., M.Si belum lama ini.
Menurutnya, investor pada dasarnya membutuhkan kemudahan dan iklim yang kondusif agar bisa menjalankan usahanya secara optimal.
Menghilangkan Ekonomi Biaya Tinggi
Hambatan yang selama ini dikeluhkan oleh investor, yaitu ekonomi biaya tinggi, secara sistematis dan pasti telah diminimalisasi. Kawasan industri sudah ditetapkan sesuai RT/RW, tenaga kerja yang sesuai tuntutan kerja tersedia melalui sekolah kejuruan, baik negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Pemalang.
“Sedangkan untuk kebutuhan khusus, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pelamang, sedang dan akan terus melakukan pelatihan-pelatihan, baik yang dikelola sendiri maupun program yang diampu oleh Pemerintah Pusat melalui program Kartu Indonesia Kerja,” tandasnya.
Berdasarkan penelusuran Tribun News Jateng, sejak dilantik menjadi Bupati Pemalang, Mas Agung, demikian ia biasa disapa, secara intensif melakukan pendekatan dan komunikasi kepada pemilik modal untuk membangun dan mengembangkan usaha di Kabupaten Pemalang.
Alumni Fakultasi Teknik Universitas Trisakti Jakarta itu, secara intensif melakukan konsultasi dengan berbagai kementerian untuk mengomunikasikan dan mengonsultasikan kebijakan strategis yang akan diakselesarasi mulai pertengahan tahun 2022 ini.
“Konsultasi dilakukan agar kebijakan yang dilakukan masih dalam koridor dan kerangka proyeksi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, mengingat secara nasional mapun provinsi Kabupaten Pemalang merupakan salah satu lumbung pangan untuk menopang ketahanan pangan nasional,” tandasnya.
Agung menjelaskan, Tidak lama setelah dilantik sampai sekarang dirinya intensif melalukan pendekatan dengan investor tidak hanya dalam tetapi juga luar negeri. Hasilnya, tinggal menindak lanjuti secara teknis komitmen-komitmen menjadi aksi nyata.
“Saya bersama jajaran aktif melakukan komunikasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan agar tertarik berinvestasi di Kabupaten Pemalang, sedang OPD terkait yang menindak lanjutinya,” tandasnya.
Pada tataran internal, langkah konsolidasi juga dilakukan agar jajaran di Pemerintah Kabupaten Pemalang dapat bersikap dan bertindak melayani. Oleh karena itu, secara sistematis pihaknya melakukan konsolidasi dan transformasi budaya birokrasi di Kabupaten Pemalang. Hambatan-hambatan yang menjadi kendala masuknya investor di Kabupaten Pemalang, satu persatu diatasi melalui beberapa pendekatan. Pertama, pada tataran kebijakan, melalui reformasi birokrasi.
Kedua, pada tataran pelaksana kebijakan, transformasi dilakukan untuk menciptakan pelaksana kebijakan yang memahami budaya bisnis. Ketiga, pada tataran sosial budaya, dilakukan persiapan sosial untuk mengeliminasi terjadinya ekonomi biaya tinggi sebagai akibat dari tekanan-tekanan sosial.
Memanfaatkan Diaspora Pemalang.
Upaya untuk menjadikan Pemalang sebagai tujuan investasi, tentu saja tidak bisa dilakukan sendirian. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan diaspora Pemalang. Saat ini, yang sudah dilakukan adalah memanfaatkan jejaring diaspora Pemalang yang ada di Jakarta.
“Pada hari Sabtu tanggal 22 Januari ini, saya melakukan pertemuan dengan masyarakat Pemalang yang berada di Jakarta,“ kata Agung menginformasikan.
Menurut Agung, ada banyak isu strategis yang dibicarakan. Secara umum, pokok pembicaraannya adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pemalang dengan prioritas mengentaskan kemiskinan ekstrem dan berbagai persoalan strategis lainnya.
“Dari diaspora Pemalang, kita mendapatkan akses informasi penting, baik yang berhubungan dengan investasi maupun peluang program di berbagai kementerian yang bisa diimplementasikan di Kabupaten Pemalang,” tandasnya.
Dalam waktu dekat, terdapat beberapa program pusat yang akan diimplementasikan di Kabupaten Pemalang. “Peluang-peluang program pusat itu banyak, tinggal kesediaan kita saja untuk menjalin komunikasi secara intensif, detail, dan komprehensif. Kata kuncinya adalah membangun komunikasi,” tandasnya.
Di sinilah salah satu peran dari diaspora Pemalang, yaitu menyambungkan komunikasi dan menjadi jembatan penghubung antara pemerintah pusat, dunia usaha, dan Pemerintah Kabupaten Pemalang.