Wakil Bupati Tojo Una-Una Memimpin Upacara Peringatan HUT Ke-76 PGRI dan Hari Guru

:


Oleh MC KAB TOJO UNA-UNA, Kamis, 25 November 2021 | 15:30 WIB - Redaktur: Tobari - 545


Tojo Una-Una, InfoPublik - Wakil Bupati Tojo Una-Una Ilham Lawidu, S.H. memimpin Upacara Peringatan PGR) dan Hari Guru Nasional Tahun 2021 di Lapangan Bola Kaki Kelurahan Bailo Baru, Kecamatan Ampana Kota, Kamis (25/11/2021).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Perwakilan DPRD Kabupaten Tojo Una-Una Basrin Mohamad, SE, MM, Wakapolres Tojo Una-Una I Made Dharma, SH, Sekretaris Dikpora Sekaligus Ketua Pengurus PGRI Tojo Una-Una Muhajir Umala, S. Pd, MM.

Camat Ampana Kota H.Mohamad Awali, S. Sos, M. Si, Wakapolsek Ampana Kota, Danramil, Kepala Puskesmas Ampana Barat, para Guru se-Kecamatan Ampana Kota dan Ratolindo, Lurah dan Kades Se-Kecamatan Ampana Kota.

Mengawali sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, yang dibacakan oleh Wakil Bupati Kabupaten Tojo Una-Una Ilham Lawidu, S.H selaku Inspektur Upacara mengatakan Tahun lalu ada Tahun yang penuh ujian.

Kita semua tersandung dengan adanya pandemi. Guru dari Sabang sampai Merauke terpukul secara Ekonomi, terpukul secara kesehatan dan terpukul secara batin.

Guru mau tidak mau mendatangi rumah-rumah pelajar untuk memastikan mereka tidak ketinggalan pelajaran. Guru mau tidak mau mempelajari teknologi yang belum pernah mereka kenal.

Guru mau tidak mau menyederhanakan kurikulum untuk memastikan murid mereka tidak belajar di bawah tekanan.

Guru di seluruh Indonesia menangis melihat murid mereka semakin hari semakin bosan, kesepian dan kehilangan disiplin. Banyak guru mengalami tekanan ekonomi untuk memperjuangkan keluarga mereka agara bisa "makan".

"Saat saya menginap di rumah Guru Honorer di Lombok Tengah, Saat saya menginap di rumah Guru Penggerak di Yogyakarta, Saat saya menginap bersama Santri di Pesantren di Jawa Timur, saya sama sekali tidak mendengar kata "Putus Asa".

Guru se-Indonesia menginginkan kesempatan yang adil untuk mencapai kesejahteraan yang manusiawi. Guru se-Indonesia menginginkan akses terhadap teknologi dan pelatihan yang relevan dan praktis.

Guru se-Indonesia menginginkan kurikulum yang sederhana dan bisa mengakomodasi kemampuan dan bakat murid yang berbeda-beda.

Guru se-Indonesia menginginkan pemimpin-pemimpin sekolah mereka berpihak kepada murid, bukan pada birokrasi. Guru se-Indonesia ingin kemerdekaan untuk berinovasi tampa dijajah oleh keseragaman.

"Selanjutnya Mentri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyampaikan sejak pertama kali kami cetuskan, Sekarang Merdeka Belajar sudah berubah dari sebuah kebijakan menjadi suatu gerakan yang kuat untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa." ucap Wakil Bupati.

Diakhir sambutan Mentri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, yang dibacakan oleh Ilham Lawidu, S.H mengucapkan Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua Guru Se-Nusantara atas Pengorbanan dan Ketangguhannya. Merdeka Belajar ini sekarang milik anda. (Apt/Icn/toeb)