:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Selasa, 19 Oktober 2021 | 10:40 WIB - Redaktur: Kusnadi - 525
Takengon, InfoPublik - Sebagai salah satu upaya melestarikan kerajinan tradisional khas Gayo, para pegiat seni dan budaya Gayo di Takengon menggelar Pelatihan Membuat Gerabah Keni Gayo. Kegiatan yang diselenggarakan di lokasi wisata Bebuli, Mendale, Kebayakan, Aceh Tengah ini dibuka secara resmi Bupati Aceh Tengah, Drs Shabela Abubakar, Senin (18/10/2021).
Kegiatan ini digagas dan dilaksanakan Sanggar Sengeda Etnik dengan dukungan fasilitas dan finansial dari Direktorat Jendral Kebudayaan RI melalui kegiatan Balai Pelestarian Budaya Aceh, Tahun anggaran 2021. Gerabah Keni Gayo sendiri merupakan kerajinan tradisional Gayo berbahan baku tanah liat dengan bentuk Keni (kendi, tempat menyimpan air minum).
Dalam sambutannya, Shabela menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan ini dinilai penting demi memelihara dan menjaga kelestarian salah satu khasanah kekayaan budaya lokal yang dikenal dengan sebutan Keni Gayo yang merupakan kerajinan tradisional spesifik etnis Gayo yang keberadaannya sudah semakin langka.
"Sebagai bagian dari budaya etnis Gayo, kita semua menginginkan kerajinan dan kekayaan yang kita miliki ini semakin diminati dan dikenal oleh masyarakat luas, dan sebagai upaya melestarikan kerajinan tradisional dari Daerah Gayo," ungkap Shabela.
Lebih lanjut Shabela menyampaikan, Keni Gayo yang merupakan karya seni khas peninggalan nenek moyang Suku Bangsa Gayo ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Direktorat Warisan Budaya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2018.
"Mengingat keberadaan pengrajin gerabah Keni Gayo ini, hanya tinggal beberapa orang saja, diantaranya adalah Anan Nurdiana yang juga diminta sebagai narasumber pada kegiatan ini, dikarenakan minimnya jumlah pengrajin yang menekuni kerajinan ini, kondisi Keni Gayo menempati status terancam punah," lanjutnya.
Mengangkat tema "Pemajuan revitalisasi tradisional Keni Gayo untuk meningkatkan Ketahanan Budaya" ini akan berlangsung selama 5 hari, dari tanggal 18 Oktober sampai dengan 22 Oktober 2021 mendatang, melibatkan peserta pelatihan yang terdiri dari siswa/i dari SLTA di Aceh Tengah sebanyak 25 orang.
Di samping pelatihan pembuatan Gerabah Keni Gayo, peserta juga akan dibekali dengan pengetahuan budaya, terutama yang terkait dengan pengembangan Keni Gayo yang telah ada sejak jaman purba 3000 tahun yang lalu, berdasarkan atas temuan arkeologi di Ceruk Mendale dan sekitarnya, jelas Ahmad Dahlan selaku ketua panitia dalam laporannya.
Di akhir sambutan Bupati Shabela berpesan agar para peserta mengikuti pelatihan ini dengan baik, kreatif dan inovatif sehingga dapat menghasilkan karya Keni Gayo yang menarik dengan ciri khas Gayo.
“Selesai mengikuti pelatihan ini diharapkan ada perkembangan, baik dari jumlah pengrajin dan juga dapat membuka lapangan kerja di kampungnya, dan menjadikan kampung tersebut sebagai kampung wisata produksi Keni Gayo," pungkasnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Perwakilan Kepala Balai Pelestarian Budaya Aceh, Kepala Stasiun Radio RRI Takengon, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tengah, Kabid Kebudayaan Disdik Kabupaten Bener Meriah, Sekcam Kebayakan, dan para peserta pelatihan serta tamu undangan lainnya.
Dalam kegiatan tersebut Bupati Aceh Tengah juga berkesempatan menyerahkan Cenderamata kepada Salah satu pengrajin yang masih melanjutkan tradisi membuat Keni Gayo, Anan (Nenek) Nurdiana, perempuan Gayo berusia 85 tahun, salah seorang dari sedikit perajin keni Gayo yang masih eksis sampai saat ini.
Dia juga dipercaya sebagai narasumber pada dalam pelatihan pelestarian keni gayo yang hampir punah tersebut. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah)