Tim Penilai Pusat Lakukan Visitasi Ke Desa Blang Kolak I, Bupati Berharap Masuk 3 Besar

:


Oleh MC Kab Aceh Tengah, Senin, 30 Agustus 2021 | 19:26 WIB - Redaktur: Tobari - 515


Takengon, InfoPublik – Kampung/Desa Blang Kolak I, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah yang sudah dinyatakan masuk 10 Besar Apresiasi Keterbukaan Informasi Desa Tingkat Nasional Tahun 2021, Senin (30/8/2021), mendapatkan kunjungan lapangan (visitasi) dari Tim Penilai Pusat.

Tim tersebut melaksanakan penilaian langsung ke desa ini untuk mendengar secara langsung presentasi dari Reje/Kepala Desa dan melihat langsung kelengkapan dokumen informasi publik yang sudah dimiliki oleh desa ini.

Tim terdiri dari M. Syahnan, Ketua Bidang Regulasi dan Kebijakan Publik Komisi Informasi (KI) Pusat, Azkar Wicaksana, Kasubdin Perdagangan Desa Direktorat Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Kemendes PDT, Daniel Tonu, Ketua Komisi Informasi NTT, Arman Fauzi, Ketua Komisi Informasi Aceh, serta Ipan ZE dan Fitri Wulandari dari Badan Akselerasi Komunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo.

Sebelum melakukan visitasi, Tim yang didampingi oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Aceh Tengah Khairuddin Yoes, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Latif Rusdi, terlebih dahulu diterima oleh Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar di Pendopo Kabupaten Aceh Tengah.

Setelah beramah tamah sejenak  sambil menikmati kopi arabika Gayo, Tim penilai bersama Bupati dan rombongan kemudian menuju Kantor Reje/Kepala Desa Blang Kolak I yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari pendopo.

Di halaman kantor desa, Tim penilai disambut dengan suguhan tari Munalo (tari penyambutan tamu khas etnis Gayo)  yang dibawakan oleh beberapa orang pelajar yang tinggal di desa tersebut.

Selanjutnya rombongan di pesejuk/ditepung tawar dan dipakaikan Upuh Ulen-Ulen (kain kebesaran dengan ukiran bordir khas kerawang Gayo).

Sebelum memasuki kegiatan penilaian, digelar acara seremonial berupa sambutan dari Bupati Aceh Tengah dan Ketua Tim Penilai yang diawali dengan pertunjukan kesenian khas Gayo berupa Seni Didong yang dipergakanan oleh anak-anak sanggar seni yang ada di desa ini.

Biasanya seni syair yang diiringi dengan tepukan bantal kecil ini disajikan dalam bahasa Gayo, namun karena tim peniali berasal dari luar Gayo, maka syair didong ini dlantunkan dengan bahasa Indonesia supaya dipahami oleh para tamu tersebut.

Dalam sambutannya, Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar menyampaikan apresiasi kepada Reje Blang Kolak I beserta aparatur desanya yang begitu gigih mempersiapkan seluruh perangkat dan dokumen yang diperlukan untuk menghadapi penilaian ini.

Meski merupakan desa pertama di Aceh yang menerapkan keterbukaan informasi publik, namun dengan dukungan banyak pihak, desa ini sudah mampu menunjukkan sebagai desa yang memiliki keterbukaan informasi yang sangat baik.

Terus terang, ia merasa salut dengan Reje Blang Kolak I ini, meski awalnya banyak menghadapi kendala dan keterbatasan dalam menyiapkan sumber daya manusia maupun sarana prasarana pendukungnya.

"Namun dalam waktu yang relatif singkat, kendala tersebut bisa diatasi, sehingga desa ini siap menjadi desa desa dengan keterbukaan informasi publik,” ungkap Shabela, Senin (30/8/2021).

Shabela sangat berharap, Kampung Blang Kolak I ini mampu menembus 3 Besar Nasional dalam ajang Apresiasi Keterbukaan Informasi Desa tahun 2021 ini.

“Saya mohon kepada tim penilai dapat melihat kesungguhan kepala desa bersama aparatur dan seluruh masyarakat desa Blang Kolak I dalam mewujudkan desa dengan keterbukaan informasi publik ini, bisa menjadi pertimbangan untuk penilaian di tingkat nasional ini, kami sangat berharap, minimal desa ini bisa masuk 3 besar,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua tim penilai M. Syahnan mengatakan bahwa penilaian yang dilakukan oleh timnya bersifat oyektif dan profesional, kondisi riil pada saat penilaian inilah yang akan menjadi pertimbangan tim dalam penentuan pemenang dalam ajang apresiasi tingkat nasional ini.

Kami sangat menghargai antusias Bapak Bupati beserta jajarannya, harapan kita juga sama, namun perlu kami sampaikan bahwa kami bekerja secara profesional dan mengedepankan obyektivitas.

"Presenytasi dari pak Reje dan visualisasi dari seluruh komponen pendukung penilaian inilah yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan kami dalam penilaian, Insya Allah harapan pak Bupati akan terwujud,” ujar Syahnan sedikit berseloroh.

Usai Bupati meninggalkan kantor desa, Tim penilai kemudian melanjutkan penilaian yang diawali dengan presentasi oleh Reje Blang Kolak I, Asrikandi yang memaparkan seluruh program keterbukaan informasi publik yang sudah dilaksanakan di desanya.

Asri menyebutkan, bahwa keterbukaan informasi publik menjadi proritas dalam pelayanan publik di desanya, karena dalam era keterbukaan informasi saat ini, transparansi kepada masyarakat sangat dibutuhkan untuk menghindari fitnah yang dapat menggangu jalannya pemerintahan desa.

Sebenarnya transparansi ini sudah mulai diterapkan di desa ini sejak awal dirinya  memimpin desa ini 3 tahun yang lalu.

Sebelum kami membuat regulasi tentang PPID Desa, sebenarnya keterbukaan informasi ini sudah kami laksanakan sejak beberapa tahun yang lalu.

Semua data kecuali yang memang bersifat rahasia kami sampaikan secara terbuka kepada masyarakat, dan setelah terbentuknya PPID Desa, pelayanan keterbukaan informasi publik ini menjadi lebih intensif dan terarah.

"Karena sudah didukung oleh ketersediaan data baik dalam bentuk print out maupun soft copy, apalagi sekarang pelayanan ini juga sudah dapat diakses oleh masyarakat secara online melalui aplikasi PPID Desa,” jelas Asri dalam paparannya.

Usai menyampaikan paparan, kemudian secara bergantian ketua dan anggota tim menyampaikan tanggapan sekaligus mengajukan beberapa pertanyaan kepada kepala desa.

Meski dilaksanakan secara serius, presentasi yang digelar secara lesehan di aula kantor desa tersebut, berjalan secara santai dan terkadang disela dengan beberapa candaan kecil yang mengundang tawa.

Sekitar 3 jam tim penilai melakukan proses penilaian dan visitasi langsung ini di desa Blang Kolak I, setelah dijamu makan siang dengan menu kuliner khas Gayo.

Seperti ikan Depik Tangkap, Pengat Ikan Depik, Cecah/Sambal Terong Belanda dan sebagainya, menjelang sore tadi tim beranjak menuju ke Banda Aceh dan keesokan harinya akan kembali ke Jakarta via Bandara Sultan Iskandar Muda.

Usai melepas keberangkatan tim penilai, Reje Asrikandi menyampaikan harapan yang sama dengan sang Bupati. Meski ini untuk yang pertama kalinya, namun Asri berharap desanya bisa tampil dengan prestasi di tingkat nasional.

“Mohon dukungan dan do’anya, semoga desa kita mampu mengharumkan nama kabupaten Aceh Tengah dan provinsi Aceh di tingkat nasional, kami sudah berusaha maksimal dan all out dalam mengikuti ajang ini, semoga usaha tidak mengkhianati hasil,” harap Asri. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah/toeb)