Minimnya Sentuhan Pembangunan, TMMD ke-110 di Fokuskan ke wilayah Digul atas

:


Oleh MC KAB BOVEN DIGOEL, Selasa, 2 Maret 2021 | 15:50 WIB - Redaktur: Tobari - 375


Boven Digoel, Info Publik - Program Tentara Manunggal Membangun Desa TMMD yang ke-110 tahun 2021 telah dibuka pelaksanaannya hari ini senin (2/3/21) di Aula Bung Hatta Makodim 1711 Boven Digoel.

Ditemui usai acara pembukaan TMMD Plt Bupati Boven Digoel Haji Chaerul Anwar mengatakan, untuk TMMD ke 110 tahun ini di fokuskan ke Distrik Kawagit, karena wilayah digoel atas masih sangat membutuhkan sentuhan pembangunan dari Pemerintah.

Program ini sebelumnya telah direncanakan melalui Survey bersama yang dilakukan Kodim 1711 dan Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait, selanjutnya menetapkan tiga Kampung di Distrik Kawagit menjadi fokus program TMMD tahun ini. 

"Wilayah Digoel atas masih sangat membutuhkan sentuhan pembangunan dari Pemerintah, karena selama ini arah pembangunan lebih banyak ke wilayah distrik lain," katanya.

Hal senada juga disampaikan Dandim 1711 Boven Digoel Letkol Czi Daniel Panjaitan. Menurutnya, TNI siap bersinergi dalam mendukung upaya Pemerintah untuk pemerataan pembangunan.

Untuk TMMD tahun ini difokuskan pada wilayah Digoel Atas terutama di tiga Kampung di Distrik Kawagit, yakni Kampung Wanggom, Kombai dan Kawagit, yang mendapat kesempatan untuk menerima dan merasakan sentuhan pembangunan

Pembangunan yang akan dilaksanakan di sana meliputi pembangunan fisik dan non fisik.

Dijelaskan untuk sasaran Pembangunan fisik akan dibangun 8 unit rumah layak huni, sementara non fisik yaitu penyuluhan bela negara, sosialisasi stunting, penyuluhan hukum dan Kamtibmas serta penyuluhan kesehatan.

"Kami siap mendukung upaya Pemerintah dalam mendukung percepatan pemerataan pembangunan melalui TMMD, dimana saudara-saudara kita di Digoel Atas tahun ini mendapat kesempatan untuk menerima dan merasakan sentuhan pembangunan," jelasnya.

Dandim mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah yang telah mendukung penuh program TMMD tahun ini. Ia berharap program ini dapat berjalan lancar dan selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan 31 Maret mendatang.

"Mobilisasi pendropingan material sendiri dilakukan sejak awal bulan Januari 2021 karena mengingat lokasi tempat tujuan yang sangat sulit dijangkau, dimana hanya dapat dicapai melalui akses sungai" ungkapnya. (MC.Boven Digoel/Nan/toeb)