Pemkab Aceh Tengah Terima Hibah Kuda Jantan Asal Selandia Baru

:


Oleh MC Kab Aceh Tengah, Senin, 1 Februari 2021 | 11:14 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Takengon, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, menerima seekor kuda pejantan unggul yang merupakan hibah dari salah satu pemilik peternakan ternama di Indonesia, bertempat di Lapangan Pacuan Kuda H.M. Hasan Gayo, Belang Bebangka Pegasing, Minggu (31/1/2021).

Hibah ini akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas kuda pacu di Aceh Tengah, ssbagai upaya memperbaiki genetika kuda melalui perkawinan silang dengan kuda impor. Salah satu potensi peternakan di Kabupaten Aceh Tengah adalah ternak Kuda jenis Pacuan. Dalam sepuluh tahun terakhir ini, perkembangan ternak kuda pacu sangat pesat, dan banyak kuda-kuda asal daerah ini yang mampu tampil sebagai juara dalam berbagai event baik lokal maupun regional.

Bantuan hibah seekor kuda pejantan asal Selandia Baru tersebut diserahkan oleh Kolonel  Inf. Sumirating Baskoro, Komandan Korem 011 Lilawangsa mewakili Iman Hartono  (Owner Eclipse Stud & Stable, Solo, Jawa Tengah) dan diterima langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar.

Selanjutnya kuda pejantan jenis Thoroughbred (THB) ini akan diserahkan kepada Ketua Pordasi Aceh Tengah yang juga pemilik peternakan kuda Bukit Stable, Irmi Bukit, untuk dikelola dan dikembangbiakan, guna memenuhi pengadaan kuda jenis unggul bagi keperluan olahraga berkuda di Aceh Tengah, agar dapat bersaing di kancah nasional.

Danrem Lilawangsa, Sumirating Baskoro, saat penyerahan kuda pejantan tersebut, menyampaikan bahwa, bantuan ini merupakan wujud perhatian Iman Hartono terhadap pengembangan kuda pacu di tanah air, terutama di Kabupaten Aceh Tengah yang diketahui telah menjadi event hiburan rakyat sejak zaman Belanda.

Melalui Baskoro, pemilik Eclip Studs and Stable, Solo ini mengemukakan, dengan adanya kuda pejantan ini diharapkan akan mampu menghasilkan bibit baru untuk memperbaiki kualitas kuda pacu di Aceh Tengah melalui proses persilangan dengan kuda-kuda yang ada.

“Jadi ini pemilik aslinya Pak Hartono, penggemar kuda yang tinggal di Solo, Jawa Tengah, dia sangat memperhatikan olahraga berkuda, maka ingin membantu para peternak kuda yang ada di Aceh Tengah dengan memberikan bibit Throughtbred yang merupakan kuda unggul dari Selandia Baru,” ujar Baskoro.

Lebih lanjut Baskoro menyampaikan, setelah diserahkan kepada pemerintah daerah, kuda pejantan tersebut dapat dimanfaatkan untuk disilangkan dengan kuda lokal dan perawatannya akan diserahkan kepada pengurus Pordasi Aceh Tengah.

“Bantuan ini setelah diserahkan kepada Pemkab Aceh Tengah, nantinya akan dipelihara dirawat oleh Pak Irmi dari Pordasi, diharapkan ini nanti akan menghasilkan bibit unggul setelah dipersilangkan dengan kuda lokal, mudah-mudahan dalam jangka menengah akan mampu mendongkrak prestasi kuda-kuda pacu di daerah ini,” lanjut dia.

Sementara itu, Bupati Shabela Abubakar dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pengusaha asal Solo yang juga merupakan Bendahara Pengurus Pusat Pordasi itu. Dengan adanya pejantan ini akan mengubah postur dan kualitas kuda-kuda pacu di daerah ini. “Terima kasih atas kepedulian terhadap perkembangan kuda pacu di daerah kami," ungkap Shabela.

Dia menambahkan, kuda pejantan ini melalui pengelolanya nantinya akan dipelihara dan dikembangbiakkan dengan coba disilangkan dengan kuda lokal keturunan kuda Australia yang pernah dikembangkan di kabupaten ini sejak 1998, dengan kuda-kuda hasil persilangan dari kuda pacu G1 atau G2.

Kendati demikian, Shabela memastikan kuda pejantan ini tidak akan disilangkan dengan kuda gayo, untuk menjaga kemurnian kuda lokal (sadel) sebagai salah satu plasma nutfah kuda asli Indonesia.

Selanjutnya, kepada pengurus Pordasi Aceh Tengah, Shabela berpesan untuk dapat memelihara dan menjaga pejantan dimaksud, serta tidak mengambil tarif  biaya kawin silang dengan harga yang terlalu tinggi.

“Artinya asal sudah cukup untuk kebutuhan makan kuda, nutrisi tambahan dan biaya pemeliharaannya cukup sebesar. Itu saja dulu biaya atau tarif jasanya," tutup dia. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah)