:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Jumat, 9 Oktober 2020 | 15:36 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 358
Takengon, InfoPublik – Untuk pertahankan kelangsungan usaha di masa pandemi Covid-19, pedagang daging yang tergabung dalam Organisasi Pengusaha Daging (Opeda) di Kabupaten Aceh Tengah sepakat turunkan harga.
Keputusan itu tertuang dalam surat Opeda yang disampaikan kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Aceh Tengah.
Dalam surat bernomor : 009/OPD/AT/2020 tertanggal 8 Oktober 2020 tersebut, dinyatakan bahwa terhitung sejak tanggal 10 Oktober 2020, di seluruh wilayah kabupaten Aceh Tengah berlaku harga daging yang baru yaitu Rp 140.000,- per kilogram, sementara untuk produk ikutan seperti tulang, tetelan, babat dan paru, harganya relatif tetap.
Secara rinci dalam surat yang ditanda tangani oleh Ketua Opeda, Salman dan Sekretaris, Nofendra Gunawan itu disebutkan, harga daging Rp 140.000,- per kilogram, turun Rp 10.000,- dari harga sebelumnya.
Sementara harga tulangan tetap Ro 50.000,-, tetelan Rp 40.000,-, babat Rp 25.000,- dan paru 60.000,- per kilogramnya. Dalam surat tersebut juga disebutkan adanya kemungkinan harga daging diturunkan lagi menjadi Rp 130.000,- per kilogramnya.
Menurut Salman, penurunan harga daging ini sudah melalui musyawarah seluruh anggota Opeda, tujunnya untuk mempertahankan usaha penjualan daging yang ikut terdampak oleh pandemi covid ini.
“Selama covid ini, usaha kami mengalami penurunan, jika kondisi seperti ini berlarut, bukan tidak mungkin usaha kami akan gulung tikar, oleh karenanya kami bersama anggota sepakat untuk menurunkan harga penjualan daging,"kata Salman di tempat mangkalnya di Pasar Bawah Takengon, Jum’at (9/10/2020).
Salman berharap dengan dengan penurunan harga ini, omset penjualan pedagang daging ini akan kembali normal dan usahanya bisa bertahan.
Sementara itu, Kabid Perdagangan, Dinas Perindagkop UKM Aceh Tengah Hadiyan menyambut baik penurunan harga daging oleh pedagang sendiri.
Menurut Hadiyan, turunnya harga daging ini sangat membantu masyarakat yang perekonomiannya ikut terpuruk akibat pandemi covid. Meski diakui, dengan harga baru tersebut sebenarnya masih relatif mahal, namun Hadiyan menghargai niat baik para pedagang daging di kabupaten Aceh Tengah tersebut.
“Dalam prinsip dagang, menurunkan harga adalah salah satu upaya untuk mempertahankan usaha, tentu kami menyambut baik keputusan menurunkan harga daging ini, karena akan menaikkan daya beli masyarakat sekaligus mempertahankan keberadaan usaha para pedagang, kita tau bahwa semua warga masyarakat ikut terdampak secara ekonomi akibat pandemi covid ini” ungkapnya.
Dari pantauan penulis di dua titik tempat penjualan daging yaitu di Pasar Bawah Takengon dan Pasar Paya Ilang, harga masih Rp 150.000,- per kilogram, tapi sudah ada juga pedagang yang menuruinkan harga. Menurut para pedagang, ketentuan harga baru ini mulai berlaku efektif besok (10 Oktober 2020), jadi sebagian pedagang masih mematok harga lama.
“Kami memang sudah sepakat harga daging diturunkan, tapi itu mulai berlaku besok, untuk hari ini kami masih terapkan harga lama, tapi beberapa teman sudah menerapkan harga baru, ini nggak masalah bagi kami, karena kami berasal dari kelompok yang sama, Insya Allah besok harga sudah seragam semua” ungkap seorang pedagang yang tidak mau disebut namanya. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah).