:
Oleh MC KAB KARANGANYAR, Minggu, 9 Agustus 2020 | 13:35 WIB - Redaktur: Kusnadi - 323
Karanganyar, InfoPubik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar akan membantu promosi beras organik dari Bumi Intanpari. Sebab keluhan yang muncul selama ini kendalanya ada di pemasaraan. Untuk produksi Kabupaten Karanganyar sudah mencukupi namun dari sisi penjualan masih ada kendala.
“Pemkab Karanganyar akan menjadi juru promosi beras organik di Karanganyar. Sebab ini beras dengan kualitas baik dan sehat. Di era Covid-19 seperti ini yang dibutuhkan adalah beras yang sehat dan menyehatkan sehingga beras organik ini sangat cocok menjawab pendemi saat ini,” papar Bupati Karanganyar, Juliyatmono dalam Peluncuran Perdana Pemasaran Beras Organik di rumah organik indonesia (ROI), Di Green Resto, Bejen, Karanganyar Kota, Minggu (09/08).
Bupati Karanganyar menambahkan, pekerjaan pertanian beras organik ini memang butuh keseriusaan. Jika petani sregeep dan setia dengan pertanian maka produksi gabah masih baik. problemnya ada di pemasaran yang tidak gencar. Organisasi PBB dibidang pangan FAO mempredeksi ke depan akan ada krisis pangan.
“Pengiriman 8 ton beras organik ke Jakarta ini menjadi momen untuk mempromosikan beras organik dengan baik. Yang jelas, dalam pertanian butuh konsisten dan terus menerus. Pemkab siap membantu bidang promosi,” imbuhnya.
Lebih jauh, Bupati Karanganyar mendorong petani Karanganyar agar beralih ke sistem pertanian organik.
Menurut bupati, hasil pertanian dengan sistem organik ini, jauh lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan pertanian non organik.
Menurut bupati, pangsa pasar beras oranik ini, sangat terbuka lebar di daerah perkotaan. Pasalnya menurut orang nomor satu di Karanganyar tersebut, saat ini, ditengah pandemi Covid-19, masyarakat secara umum, membutuhkan sumber makanan yang sehat.
“Ini merupakan salah satu upaya mendorong dan menggeliatkan para petani kita agar beralih ke organik. Melalui rumah organik, padi yang dihasilkan akan dipasarkan ke sejumlah daerah dengan hasil yaag cukup menjanjikan,” terang bupati.
Sementara, Direktur Utama Rumah Organik Indonesia (ROI) Jularso, menyampaikan, pangsa pasar beras organik ini merupakan kelas menengah untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Beras organik yang paling banyak dibutuhkan, ungkapnya, merupakan beras untuk kesehatan, seperti beras merah, beras hitam dan beras coklat.
“Kita mengambil segmen pasar khusus. Untuk memenuhi target permintaan sebanyak 20 ton per bulan, saat ini sudah kita kondisikan. Kita akan atur pola tanam dan menjalin kerjasma dengan BUMDes untuk menyesuaikan permintaan dari Jakarta,” ungkapnya. (hery setiawan/mcKaranganyar)