:
Oleh MC KAB KUBU RAYA, Minggu, 21 Juni 2020 | 12:56 WIB - Redaktur: Juli - 447
Kubu Raya, InfoPublik - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengambil kebijakan percepatan penanaman padi pada musim tanam gadu (kemarau) tahun ini. Langkah ini sebagai upaya menjaga ketersediaan beras di Kubu Raya, khususnya dalam masa pandemi Covid-19.
“Selain karena Kubu Raya merupakan salah satu basis pangan Kalimantan Barat, ketersediaan juga dibutuhkan untuk stok supaya jangan sampai terjadi krisis pangan,” ujar Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu (20/6/2020).
Bupati mengatakan, telah menginstruksikan seluruh gabungan kelompok tani, dan para petani di Kabupaten Kubu Raya agar mempercepat pengolahan tanah untuk pembuatan persemaian dan penanaman padi kedua musim gadu tahun 2020.
Ia mengungkapkan, saat ini penyuluh sedang turun ke desa di Kubu Raya. “Jika seluruh penanaman padi kedua musim tanam gadu selesai Juni dan panen Oktober, diharapkan pada November telah dapat dilakukan penanaman kembali untuk padi rendengan tahun 2020,” tutur dia.
Bupati berharap hasilnya menjadi lebih baik. Tidak ada tantangan dari hama seperti tikus maupun intrusi air asin. “Semoga panen raya dapat maksimal seperti kemarin yang cukup melimpah di tengah pandemi ini,” tambah dia.
Dia melanjutkan, lahan-lahan pertanian yang ada harus dioptimalkan. Caranya dengan tetap menanam tanaman pangan, seperti padi, palawija dan hortikultura.
“Kegiatan penanaman itu semua bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pada masa pandemi ini, khususnya untuk social distancing,” pesan dia.
Dia menyatakan, kondisi pandemi tidak berpengaruh pada aktivitas pertanian masyarakat. Produksi tetap berjalan maksimal, sementara pemerintah kabupaten terus berupaya melakukan penyerapan termasuk bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya seperti perusahaan dan sebagainya.
“Serapan pasarnya baik dari Pemerintah dengan program-programnya, desa-desa, maupun sektor-sektor swasta dan CSR perusahaan yang kita arahkan untuk mengambil dari beras lokal Kubu Raya. Maka saya kira pasar dan harganya cukup baik ditingkat petani. Tentu ini juga lebih kokoh meningkatkan nilai tukar petani atau NTP sebagai indikator daya beli petani maupun pendapatan petani,” terang dia.
Dia juga mengingatkan, pada masa krisis akibat pandemi, daerah-daerah sumber pangan akan berusaha mempertahankan ketersediaan stok pangan di tempatnya masing-masing. Termasuk membatasi keluarnya stok pangan ke daerah lain. Demi menjaga stabilitas pangan karena pandemi yang belum diketahui kapan berakhir.
Menurut dia, karena itu Kubu Raya harus mandiri pangan. Tidak bergantung dengan pasokan dari daerah lain. “Karena sangat dibutuhkan maka pangan menjadi prioritas. Tapi Alhamdulillah arah kebijakan di Kubu Raya memang menjadikan pangan itu sebagai panglima, sehingga diutamakan dan memang karakternya berbasis pangan," ujar dia.
Dia mengatakan, bagi Kubu Raya ini justru harus lebih dimaksimalkan dengan cara mempercepat penanaman. "Untuk itu agar diusahakan tahun ini hasilnya lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya,” papar Bupati Muda Mehendrawan. (MC KubuRaya/ird)