:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Senin, 6 April 2020 | 16:47 WIB - Redaktur: Tobari - 317
Subulusalam, InfoPublik- Wali Kota Subulusslam sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Subulussalam H. Affan Alfian mengingatkan semua Kepala SKPK untuk kompak dan serius dalam menangani Covid-19 di Kota Subulussalam.
Hal tersebut dikatakan pada rapat evaluasi penanganan Covid-19 yang digelar secara terbuka bertempat di lapangan bola volley pendopo Wali Kota dari pukul 10.00 Wib hingga pukul 11.30 Wib, Senin (6/4/2020).
Mengawali rapat, Sekda Kota Subulussalam Ir. Taufit Hidayat, MM membuka dan mempersilakan kepada para Kepala SKPK untuk menyampaikan kendala dan persoalan dalam penanganan Covid-19 di Kota Subulussalam. Beberapa Kepala SKPK pun menyampaikan persoalan dan kendala dalam penanganan Covid-19.
Melihat persoalan yang dihadapi dari laporan Kepala SKPK , Wakil Wali kota Subulussalam Drs. Salmaza, MAP mengingatkan kepada semua Kepala SKPK agar lebih serius lagi walaupun kita saat ini sudah serius, katanya.
“HP itu harus senantiasa hidup jangan mati karena saat ini adalah saat darurat. Kapanpun harus selalu siap dan bergerak untuk penanganan covid-19 di Kota Subulussalam," pintanya.
Terkait dengan anggaran, semua Kepala SKPK untuk bisa menggeser kegiatannya untuk penanganan Covid-19, jangan lagi menjadi alasan karena kekurangan anggaran, APD tidak tersedia dan hal-hal lain terkait penanganan Covid-19, Koordinasikan dengan Bappeda dan Keuangan, tegasnya.
Senada dengan Wakil Wali Kota, Wali Kota Subulussalam H. Affan Alfian menyebutkan bahwa penanganan Covid-19 di Kota Subulussalam adalah tanggungjawab bersama, semua pihak bertanggungjawab.
"Kekompakan dalam menjalankan tugas mulia ini perlu menjadi perhatian bersama, koordinasi masing-masing sektor harus ditingkatkan. Loyalitas, ide, dan pemikiran dalam penanganan Covid-19 sangat diharapkan. Jangan cuma bisa bicara namun aksinya juga harus bisa dimplementasikan," ungkapnya.
Kita menjaga orang maka kita sendiripun harus jaga diri karena yang kita hadapi adalah wabah yang tidak nampak. Perlu semua pihak agar mematuhi dan taat terhadap aturan mengenai penanganan Covid-19.
Ketersediaan pangan perlu menjadi perhatian khusus di samping penanganan warga yang masuk ke Kota Subulussalam. Kampong yang telah menerapkan tamu wajib lapor 1 x 24 jam harus terus dijalankan dan berharap yang lainpun untuk menjalankan sebagai upaya preventif kita untuk mengurangi risiko, tuturnya. (MC Kota Subulussalam/toeb)