:
Oleh MC KAB MEMPAWAH, Rabu, 8 Januari 2020 | 12:04 WIB - Redaktur: Kusnadi - 809
Mempawah, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Mempawah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar ekspose penyampaian progres pembangunan pelabuhan terminal kijing di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah dari pelaksana PT Pelindo II, di Aula Balairung Setia Kantor Bupati Mempawah, Selasa (7/1).
Dipimpin oleh Bupati Mempawah, Hj Erlina turut dihadiri wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi, Kepala OPD, Ketua DPRD Mempawah, H Ria Mulyadi, Camat, serta Direktur Teknik PT Pelindo II, Dani Rusli Utama beserta jajarannya.
Erlina menjelaskan, pembangunan Pelabuhan Terminal Kijing telah dimulai sejak Tahun 2017, dengan dikeluarkannya Perpres Nomor 43 Tahun 2017 tentang proyek strategis nasional.
“Dalam kondisi pembangunan selama 78 minggu ini memang progres yang dapat dilihat sangat signifikan, jadi saya selaku Pemerintah Kabupaten Mempawah dan masyarakat mengucapkan terima kasih kepada PT Pelindo II yang telah membangun pelabuhan terbesar di Indonesia yang ada di wilayah Kabupaten Mempawah,” tuturnya.
Erlina juga menyampaikan, kepada PT Pelindo II, bahwa masyarakat Kabupaten Mempawah ingin diberdayakan dalam proses pembangunan Pelabuhan ini. Dan tidak menutup kemungkinan akan dibangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Oleh karena itu, kita ingin dari pihak PT Pelindo II membuka pelatihan-pelatihan terhadap masyarakat, apa yang mereka butuhkan dan berdayakan agar masyarakat di Mempawah tidak hanya menjadi penonton,” ujarnya.
Direktur Teknik PT Pelindo II, Dani Rusli Utama, mengatakan, pembangunan pelabuhan baru di Indonesia diperkirakan memakan waktu 10 sampai 15 tahun.
“Alhamdulilah berkat dukungan yang luar biasa dari Pemkab dan masyarakat Kabupaten Mempawah, sehingga hanya dalam waktu 3 sampai 4 tahun saja sudah bisa terealisasi sebesar 43,6 persen di tahap pertama,” jelas Dani.
Dani menjelaskan, latar belakang pelabuhan ini dibangun antara lain, BUMN PT Pelindo II mendapatkan Perpres Nomor 43 Tahun 2017, tentang pembangunan dan pengoperasian pelabuhan terminal kijing.
Selain itu, kata Dani sudah terbitnya Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Pontianak yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan. Sehingga, Kementerian Perhubungan berdasarkan Undang-Undang telah memberikan konsesi kepada PT Pelindo II untuk mengoperasikan pelabuhan kijing ini.
"Pembangunan pelabuhan terminal kijing, sudah rampung sekitar 43,6 persen, dimana sekitar bulan Juli 2020, sudah bisa beroperasi," ujarnya.
Melihat sejarah pembangunan pelabuhan di Indonesia menurutnya pembangunan di Mempawah saat ini, yang tercepat dengan skala yang seperti ini.
"Terminal Kijing dengan pembangunan tahap pertama ini bisa menampung 6 kapal diatas 100 ribu ton. Dan pembangunannya terbilang sangat cepat," tuturnya.
Ia mengatakan cepatnya pembangunan pelabuhan terminal kijing tak lepas dari adanya kerja sama pemda Mempawah dan pemerintah provinsi Kalbar dan Pemerintah Pusat.
"Jika, semua bisa bersinergi, maka daerah lainnya, yang akan di bangun pelabuhan bisa membuat secepat seperti terminal kijing, di Mempawah. Dan semoga pelabuhan ini, akan menjadi barometer bagi pelabuhan lainnya," ujar Dani.
Terkait dampak sosial yang ada, menurut Dani pihak Pelindo juga tak semena mena harus mengganti. Karena pihak Pelindo juga harus berdasarkan aturan dan perundang-undangan dalam melakukan pergantian.
"Karena kami juga menggunakan uang negara, jadi tidak bisa semaunya dalam mengganti keinginan masyarakat. Karena pergantian itu harus berdasarkan aturan dan ketentuan yang berlaku," pungkasnya. (Dvd)