:
Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Senin, 14 Oktober 2019 | 08:37 WIB - Redaktur: Kusnadi - 810
Painan, InfoPublik - Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan), akan melakukan evaluasi terhadap 71 kepala keluarga (KK) yang mendapatkan bantuan itik petelur.
Bantuan yang disalurkan oleh Disnakeswan Pessel pada Maret 2019 lalu melalui kegiatan Gebyar Peternakan Tahun 2019 di Kampung Ganting Kubang, Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang itu, harus memiliki konstribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
"Untuk melihat sejauh mana kemajuan dan perkembangan di lapangan dari bantuan yang disalurkan itu, sehingga Pemda Pessel melalui Disnakeswan akan melakukan evaluasi kepada masyarakat penerima bantuan," ungkap Plt Kepala Disnakeswan Pessel, Rusdianto Minggu (13/10).
Disampaikannya, masyarakat penerima bantuan itik petelur sebanyak 71 kepala keluarga di Nagari Kambang Utara tersebut tersebar pada 4 kelompok peternak.
"Empat kelompok peternak itu di antaranya, kelompok Ternak Bayu Randah, Aia Tanang, Sejahtera dan Kurnia Baru. Total itik yang disalurkan ketika itu sebanyak 1.420 ekor," jelasnya.
Ditambahkanya bahwa sesuai harapan Bupati Pessel, Hendrajoni, semua masyarakat penerima bantuan itu harus mampu meningkatkan produktivitasnya dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
"Berdasarkan hal itu, maka pembinaan terus kita lakukan. Disamping juga melakukan evaluasi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas mereka. Sebab bila harapan itu tercapai, tidak tertutup kemugkinan bantuan ini akan terus dikembangkan pada nagari-nagari lainya yang sama-sama memiliki potensi pengembangan di daerah ini," ucapnya.
Ditambahkan lagi bahwa produktivitas petani penerima bantuan itu bisa dilihat sejauh mana perkembangan terhadap bantuan yang sudah disalurkan.
"Sebab masing-masing KK yang tergabung ke dalam kelompok peternak itu, sudah menerima bantuan sebanyak 20 ekor itik yang terdiri dari 18 ekor betina, dan 2 ekor jantan. Jika bantuan itu berkurang dan habis sama sekali tanpa ada alasan yang bisa diterima secara logika, maka tidak tertutup kemungkinan yang bersangkutan tidak lagi menjadi prioritas pada bantuan-bantuan berikutnya," jelas Rusdianto.
Hal itu dikatakanya, sebab selain itik, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan 4 unit mesin penetas telur kepada masing-masing kelompok penerima bantuan itik.
"Dengan adanya mesin penetas telur di masing-masing kelompok ini, maka kami berharap para penerima bantuan tidak hanya memanfaatkan telur itik untuk mencukupi kebutuhan dan gizi keluarga, tapi juga bisa mengembangkan usaha penetasan dan pembesaran anak itik," tutupnya.