:
Oleh MC KAB KUBU RAYA, Kamis, 12 September 2019 | 10:20 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 361
Kubu Raya, InfoPublik – Sepakan pertama Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo menandai dimulainya Turnamen Sepak Bola Kuala Dua Cup di Lapangan Sepak Bola Galatika Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Senin (9/9/2019).
Setelah absen selama tujuh tahun, turnamen kembali digelar dengan inisiasi Kepala Desa Kuala Dua Matlias. Diikuti 64 klub dengan total hadiah senilai Rp 34 juta, turnamen mengundang antusiasme masyarakat untuk terlibat. Mulai dari penyiapan lapangan, pemasangan spanduk, baliho, hingga bendera.
“Target khusus tidak ada. Turnamen ini dalam rangka silaturahmi saja. Sekaligus kita membangkitkan semangat olahraga sepak bola. Karena sudah hampir tujuh tahun tidak digelar, jadi kami mulai kembali lakukan open turnamen,” tutur Kepala Desa Kuala Dua Matlias seusai pembukaan.
Matlias mengungkapkan, 64 klub peserta berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Barat. Menurut dia, antusias masyarakat menyambut turnamen terbilang tinggi. Dari target peserta 64 klub, yang mendaftar nyaris mencapai 200 kesebelasan.
“Dari masyarakat umum semangatnya juga luar biasa. Mereka antusias membantu pelaksanaan kegiatan ini. Baik persiapan lapangan, baliho, hingga bendera karena memang sudah lama tidak diadakan. Jadi begitu diadakan warga kembali bersemangat,”ujarnya.
Wakil Bupati Sujiwo Atas nama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mengapresiasi Kepala Desa Kuala Dua yang telah menggelar turnamen. Dirinya berharap kegiatan serupa juga dilakukan desa-desa dan kecamatan lain di Kubu Raya. Ia menyebut turnamen sangat penting sebagai upaya memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
“Terlebih sepak bola ini adalah olahraga yang sangat digemari masyarakat. Terpenting juga adalah kita bisa membantu masyarakat karena selama sekian bulan turnamen berjalan warga bisa berjualan. Maka terjadi pergerakan ekonomi,"tutur seusai membuka turnamen.
Sujiwo melanjutkan, turnamen Kuala Dua Cup juga menjadi ajang pembuktian bahwa sepak bola yang kerap dicitrakan identik dengan kerusuhan ternyata dapat berlangsung aman. Karena itu, ia mengingatkan para peserta dan pendukung tim untuk menjunjung tinggi semangat sportivitas.
“Tepis stigma bahwa sepak bola identik dengan tawuran dan berantem. Turnamen ini momen membangun silaturahmi karena masyarakat yang selama ini sibuk bekerja mencari nafkah bisa kumpul silaturahmi dan menghibur diri dengan menyaksikan pertandingan bola,”imbuhnya. (MC KubuRaya/ird/eyv)