:
Oleh MC KAB GARUT, Senin, 27 Mei 2019 | 10:44 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 347
Garut, InfoPublik - Selama bulan Ramadan volume sampah mengalami kenaikan hingga 50 persen setiap harinya dibandingkan hari biasa. Meningkatnya volume sampah ini, biasanya disebabkan berubahnya pola konsumsi masyarakat yang berubah.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kabupaten Garut, Asep Suparman, saat dikonfirmasi, Sabtu (25/05/2019).
Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Garut untuk mempertahankan pola hidup sama seperti hari biasa, selama bulan Ramadhan.
"Seringkali pada saat berbuka puasa, konsumsi makanan masyarakat bertambah dibanding biasanya. Karena pada saat puasa mereka terlalu banyak membeli makanan, yang pada akhirnya tidak termakan dan menjadi sampah organik," ungkapnya.
Padahal, lanjut Asep, sebenarnya hanya mengubah waktu makan saja. Seringkali belanja di saat lapar, namun yang dimakan saat berbuka sedikit.
"Kalau semua orang polanya seperti itu pastinya sampah organik terus bertambah," tuturnya.
Asep juga memprediksi volume sampah tersebut akan terus menerus mengalami kenaikan hingga Idul Fitri nanti. "Kalau idul fitri kenaikan volume sampah pasti terjadi," katanya.
Asep menambahkan, guna mengantisipasi penumpukan sampah, pihaknya menerjunkan sebamyak 250 petugas dan 50 armada untuk menarik sampah di setiap penampungan sementara. "Kita siapkan petugas sebanyak 250 petugas dan 50 armada," lanjutnya.
Sementara itu ditemui terpisah, Bupati Garut H Rudy Gunawan mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan volume sampah di Kabupaten Garut, tidak akan meliburkan petugas yang setiap hari mengangkut dan mengumpulkan sampah.
"Kita akan berikan honor tambahan pada mereka petugas sampah, kita tidak akan meliburkan mereka," kata Bupati, usai acara kegiatan Bubos 2019 di Gedung Pendopo Garut, Sabtu (25/05/2019) malam.
Dikatakan Rudy, nantinya para petugas pemungut sampah akan bekerja double. Termasuk pada saat malam takbir mereka akan bertugas untuk memungut sampah. Katanya.
Terkait TPA Pasir Bajing, yang sempat tidak digunakan, Rudy menjamin setelah dilakukan perbaikan, sampah yang ada di Kabupaten Garut kembali di buang ke TPA Pasir Bajing.
"Sekarang TPA Pasir Bajing sudah kembali normal dan sudah bisa digunakan kembali," tuturnya.(Sumber: Humas Diskominfo Garut/eyv)