:
Oleh MC KAB GARUT, Selasa, 19 Maret 2019 | 10:12 WIB - Redaktur: Juli - 588
Garut, InfoPublik - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Garut menggelar Tasyakur Binikmat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45, di Aula STIKes Karsa Husada Garut, Minggu (17/3).
Suasana HUT PPNI Garut ditandai dengan pemotongan tumpeng yang secara simbolis diserahkan oleh Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman, kepada Amas Setiana dan H.D. Saepudin selaku sesepuh perawat dan pendiri PPNI Kabupaten Garut.
Wabup Helmi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya, atas dukungan dan kiprah nyata para perawat Garut di bawah naungan PPNI dalam menyukseskan program pembangunan, khususnya bidang kesehatan demi terwujudnya Garut bertaqwa maju dan sejahtera.
Dalam sambutannya, Ketua PPNI Garut Karnoto, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas soliditas dan dukungan anggota.
“Syukur alhamdulillah atas segala nikmat Allah SWT serta soliditas dukungan segenap perawat anggota PPNI yang senantiasa kompak menyukseskan program-program keprofesian sehingga PPNI bisa eksis seperti hari ini," ungkapnya.
Kartono berharap, di usia yang ke-45 ini PPNI semakin solid, selalu kompak dalam gerak langkah dan pemikiran sehingga mampu menghadirkan berbagai kebaikan dan kemaslahatan di tengah-tengah masyarakat.
Dia menambahkan, pengurus PPNI yang juga Para Penggiat Anti Narkoba DPD Pergerakan Anti Napza Nusantara Amartha (PANNA) Kabupaten Garut, sebagai pelayan kesehatan bertekad memberantas narkoba di wilayah Garut.
Salah satu pengurus Forkopkes Garut Rohmalia menjelaskan, PPNI adalah salah satu organisasi tenaga kesehatan yang jumlah anggotanya tersebar di berbagai intansi pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik, institusi Pendidikan dan lembaga kesehatan dan non kesehatan.
Awalnya ada empat wadah tempat bernaung para perawat di antaranya Ikatan Perawat Indonesia (IPI), Persatuan Perawat Indonesia (PPI), Perhimpunan Kaum Velpleger Indonesia (PKVI) dan Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI).
Namun lanjut dia, dengan spirit berorganisasi dan kesadaran kolektif yang egaliter untuk memfungsikan dan menyatukan diri dalam satu wadah organisasi, maka sejak 17 Maret 1974 melalui kongres di kampus Eykman Bandung terbentuklah wadah baru bernama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Sejak saat itu para perawat selalu berbenah diri dengan melakukan mobilitas baik secara internal dan eksternal serta secara horizontal dan vertikal. Hingga hari ini PPNI sudah terbentuk di setiap Provinsi, Kabupaten, bahkan beberapa cabang perwakilan di luar negeri. Secara yuridis profesi perawat pun sudah memiliki payung hukum dengan telah disahkannya UU Keperawatan Nomor 38 Tahun 2014.
“Bravo perawat dan PPNI, semoga sukses selalu, semakin profesional dan andal dalam memberikan pelayanan kesehatan demi terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal,” ujar Rohmalia. (MC/Humas Diskominfo Garut)