:
Oleh MC KAB GARUT, Senin, 25 Februari 2019 | 09:52 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 218
Garut, InfoPublik - Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengahadiri acara Pembukaan Pekan Raya Kabupaten Garut 2019 yang diselenggarakan di Pendopo Garut, Kamis (21/2/2019).
Pada acara tersebut dihadiri pula oleh Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop dan UKM Prof Rully Indrawan, Bupati Garut Rudy Gunawan SH, MH, Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman, Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna SIK, serta ratusan KUMKM peserta pekan raya.
Dalam sambutanya Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga menegaskan, bila suatu daerah intens mengembangkan potensi pariwisata yang dimilikinya, maka otomatis produk hasil koperasi dan UMKM akan turut maju dan berkembang. "Karena, sektor pariwisata merupakan akarnya dalam pengembangan koperasi dan UMKM di seluruh Indonesia," ungkapnya.
"Tanpa membangun sektor pariwisata, kita akan lelah mendorong kemajuan koperasi dan UMKM. Dengan adanya destinasi wisata di daerah, maka langkah kita membangun dan mengembangkan produk KUMKM akan terasa lebih ringan," kata Puspayoga.
Puspayoga menyebutkan bahwa Garut memiliki potensi wisata yang bisa dikembangkan ke depannya. Selain banyak memiliki destinasi wisata alam dan kerajinan khas, Garut juga memiliki sektor pertanian seperti kebun Durian yang cita rasanya khas tak dimiliki daerah lain.
"Potensi Durian khas Garut ini bisa dikembangkan untuk dijadikan destinasi wisata. Selain wisatanya, bibit Duriannya juga bisa dikembangkan," tegas dia.
Puspayoga meyakini potensi wisata Garut bisa berkembang dan maju menjadi destinasi andalan, khususnya untuk wilayah Jawa Barat. "Masyarakat Garut itu ramah dan murah senyum. Senyum dari masyarakat itu modal utama berhasil tidaknya membangun sebuah destinasi wisata," ujar dia.
Selain itu, Puspayoga juga meminta kesiapan masyarakat Garut untuk menerima perubahan yang diakibatkan berkembangnya destinasi wisata di daerahnya. "Yang utama adalah kesiapan masyarakatnya. Dengan uang kita bisa membangun jalan, infrastruktur, hotel dan sebagainya. Namun, tanpa kesiapan masyarakatnya, itu semua menjadi tak ada arti," jelasnya.
Bila pariwisata berkembang, lanjut Puspayoga, para pelaku UKM di bidang kuliner pun dijamin akan turut meningkat. "Garut harus mampu menampilkan kuliner khas daerah. Apalagi, makanan khas tersebut bisa juga terpaparkan secara filosofis dan historisnya. Dengan membangun koperasi dan UKM, itu sama saja dengan melakukan pemerataan kesejahteraan di tengah masyarakat," imbuhnya.
Untuk itu, Puspayoga berharap para pelaku koperasi dan UMKM di Garut mampu memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) yang kini bersuku bunga hanya 7 persen, untuk lebih meningkatkan usahanya. "Banyak program pemerintah lainnya yang tujuannya untuk membangun koperasi dan UMKM di seluruh Indonesia. Bahkan, pajak UKM pun kini sudah menjadi 0,5 persen saja," tegas Puspayoga.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan bahwa program pemberdayaan KUMKM yang telah djalankannya memiliki tujuan agar pelaku KUMKM bisa naik kelas. "Saya berharap pelaku usaha mikro bisa naik kelas menjadi kecil, kecil menjadi menengah, dan menengah menjadi besar. Sudah menjadi kewajiban Pemda untuk mewujudkan hal tersebut," tutur Rudy.
Meski begitu, ia mengakui, untuk mewujudkan itu juga perlu sinergitas program dan anggaran dengan seluruh stakeholders termasuk pemerintah pusat.(MC.Garut/Eyv)