:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Senin, 21 Januari 2019 | 13:21 WIB - Redaktur: Tobari - 449
Semarang, InfoPublik - Sejak pertama dioperasikan pada 2009, layanan BRT Trans Semarang di Semarang, Jawa Tengah kini memiliki tujuh koridor layanan. Trans Semarang diperkuat 153 unit armada dari bantuan Kemenhub, bantuan keuangan Pemprov Jawa Tengah dan konsorsium.
“Kalau naik angkutan umum biasa, harus beberapa kali naik dan ribet, tetapi dengan BRT cukup sekali naik,” kata Alex Bima (17), yang bersekolah di SMKN 7 Semarang, Senin (21/1/2019). Tiketnya pun sangat murah Rp 1.000 untuk pelajar dan Rp 3.500 untuk umum.
Kepala BLU UPTD Trans Semarang Ade Bhakti Ariawan mengatakan, pada 2019 total biaya operasional Trans Semarang Rp 140 miliar dan Rp112 miliar di antaranya dari APBD.
Pada 9 Januari 2019, Pemkot Semarang meluncurkan penggunaan alat konversi bahan bakar dari solar ke gas untuk 72 unit bus Trans Semarang. Proyek senilai Rp10 miliar itu kerja sama Kota Semarang dan Kota Toyama Jepang. Manfaat penggunaan gas antara lain emisi kendaraan lebih rendah sehingga ramah lingkungan.
Peneliti transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno, menuturkan, dibandingkan kota lain, Semarang menjadi salah satu yang cukup baik mengembangkan BRT. Namun, pelibatan angkutan umum existing perlu lebih optimal, sehingga APBD termanfaatkan termasuk menghasilkan pendapatan. (MC Semarang/toeb)