:
Oleh MC KAB TULANG BAWANG, Selasa, 4 Desember 2018 | 12:01 WIB - Redaktur: Juli - 3K
Infopublik, Tulang Bawang - RSUD Menggala Kabupaten Tulang Bawang, berhasil melakukan tindakan operasi pemasangan kateter Tenckoff untuk Dialisis Peritoneal (CARD) by Nefhrologist untuk yang pertama kalinya di Provinsi Lampung.
Keberhasilan operasi itu dilakukan oleh Direktur RSUD Menggala Kabupaten Tulang Bawang, dr Lukman Pura Sp.PD-KGH., MHSM., FINASIM bersama tim.
Bupati Tulang Bawang Winarti menyampaikan ucapan terima kasih atas kinerja dan dedikasi para pahlawan kesehatan yang telah memberikan kontribusi demi kemajuan pelayanan RSUD Menggala, mengingat upaya ini tentunya dapat membantu peningkatakan cakupan CAPD pada masyarakat luas dikemudian hari.
"Maka dari itu, kita wajib berbangga atas prestasi RSUD ini, terimakasih atas kerja keras sektor kesehatan yang telah membuktikan dari pelosok daerah kita mampu berprestasi luar biasa," ujar Bupati Tulang Bawang seperti dikutip, Senin (3/12/2018).
Dijelaskan operasi pemasangan kateter Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) pertama dilakukan oleh konsultan ginjal hipertensi di Provinsi Lampung.
Terapi pengganti ginjal (TPG) ini merupakan suatu tindakan perawatan yang diperlukan penderita Penyakit Ginjal Kronik Tahap Akhir (PGTA) untuk mempertahankan hidupnya.
Terapi utama pada penderita penyakit ginjal kronik (PGK) tahap akhir seharusnya transplantasi (cangkok) ginjal dimana fungsi ginjal akan kembali seperti sedia kala karena secara alamiah digantikan oleh ginjal baru dari donor.
Apabila transplantasi ini tidak dapat dilaksanakan maka penderita harus menjalani hemodialisis atau cuci darah kronis menggunakan mesin seumur hidupnya. Alternatif lain adalah dialisis menggunakan selaput peritonium perut atau yang lebih dikenal sebagai CAPD atau dengan istilah lain Dialisis Peritoneal Mandiri Berkesinambungan (DPMB).
RSUD Menggala Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung merupakan Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan dan juga sebagai Rumah Sakit Rujukan Regional III Provinsi Lampung, dan sebagai RS penyangga dengan wilayah jangkauan pelayanan meliputi 7 (tujuh) Kabupaten di sekitarnya.
Potensi peran tersebut dan dengan adanya SDM yang dimilikinya (4 konsultan/Sub-spesilistik dan 22 Spesialis lainnya) terus berusaha meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan medis dari waktu ke waktu.
Momentum peningkatan dan diferensiasi pelayanan medis tersebut, telah ditandai dengan telah diresmikannya Gedung Instalasi Ginjal Terpadu (PGT) dan Gedung Pelayanan Hemato-Onkologi Terpadu (HOT) RSUD Menggala pada Kamis 20 September 2018 oleh Bupati Tulang Bawang.
Kegiatan pelayanan/insersi kateter menindak lanjuti upaya tersebut, telah dilakukan operasi PERDANA pemasangan kateter TENCKHOFF
CAPD sebagai media akses untuk dilakukannya TINDAKAN CUCI DARAH menggunakan selaput perut pada Senin, 03 Desember 2018 di RSUD Menggala.
Operasi dilakukan pada seorang wanita Ny. M berusia 40 tahun, domisisli di Kota Menggala sebagai penderita gagal ginjal terminal yang telah menggunakan cuci darah dengan MESIN Hemodialisis (HD) sebanyak 48 kali (sekitar 6 bulan) selama ini.
Operasi ini merupakan tindakan pemasangan (insersi) selang kateter pada perut penderita, sebagai cara (akses) masuknya cairan cuci darah (dianeal) kedalam rongga perut.
Pada operasi perdana kali ini, terlaksana dengan baik dan dilakukan bersama tim CAPD RSUD Menggala dan PT. RTS yang telah membentuk kerja sama (PD clinic) sebelumnya dalam penyiapan dan tata kelola pasien CAPD, serta mendapat pendampingan dua (2) perawat mahir CAPD dari RS Khusus Ginjal (RSKG) Ny. RA Habibie Bandung - Jawa barat.
Upaya peningkatan dan diferensiasi pelayanan medis pada RSUD Menggala ini merupakan salah satu terobosan dan akselerasi yang dilakukan atas komitmen Pemerintah Daerah Tulang Bawang yang terus bergerak melayani warga (BMW) untuk melayani dan menyediakan pelayanan umum (public services) yang bermutu, profesional dan akuntabel pada masyarakat luas.
Operasi kedua direncanakan akan dilakukan pada senin 10 Desember 2018 pada seorang wanita 34 tahun. Pasien PGTA akibat hipertensi ini berdomisili di Kabupaten Lampung Barat dan telah menjalani hemodialisis sekitar 7 bulan.(mctuba/ynt)