Gubernur minta warga Dusun Tambang II Ajukan TORA Secara Kolektif

Toboali, InfoPublik - Masyarakat secara kolektif atau bersama-sama dapat mengajukan permintaan tanah yang ditempatinya saat ini untuk dijadikan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) melalui kepala desa setempat. Mulai dari kepala desa mengajukan permintaan dari masyarakat kepada camat lalu pihak kecamatan mengajukannya kepada pemerintah kabupaten /kota dan selanjutnya kabupaten /kota mengajukannya ke pemerintah provinsi.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman mengatakan, setelah berkas permintaan itu diterima oleh Pemerintah Provinsi dari kabupaten/kota, maka akan sesegera mungkin permintaan TORA dari masyarakat itu disampaikan kepada Pemerintah Pusat.

“Mengurus TORA itu harus gotong royong, harus secara kolektif, yang intinya harus bersama-sama dan secara berjenjang. Silahkan, jangan sampai masanya habis. Cepet men ngurus e, biar bisa saya sampaikan kepada Pemerintah Pusat,” kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman saat berbincang dengan warga Dusun Tambang II Desa Kepoh Kecamatan Toboali Desa Keposang saat melakukan kegiatan Natak Kampung, Jumat (2/3).

Menurut Gubernur, jika memang keinginan masyarakat untuk mendapatkan TORA jumlah banyak, maka ia bisa mengajukan ke Pemerintah Pusat untuk penambahan areal hutan/lahan yang bisa dijadikan TORA.

Dikatakan Gubernur, untuk sawah kata Gubernur atas nama HPL Pemerintah yang sifatnya pinjam pakai. “Jangan nanti kalau sawah ada sertifikat jangan dijual. Dikelola oleh kelompok, bukan oleh pribadi,” katanya.

Dihadapan warga Gubernur kembali menegaskan bahwa jika nantinya warga sudah menerima sertifikat tanah dari kebijakan TORA itu, hendaknya lahan itu dapat dipergunakan atau digarap secara maksimal sehingga ekonomi masyarakat dapat meningkat.

“Intinya kebijakan TORA ini untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Makanya, jika sudah mendapat sertifikat, sertifikatnya jangan dijual. Yang harus dijual hasil kebunnya,” kata Gubernur. (MC ProvBabel/Suci/HS/Eyv)