Bank Indonesia adakan Focus Group Discussion

:


Oleh MC Kota Subulussalam, Kamis, 28 September 2017 | 18:48 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Subulussalam, InfoPublik - Bank Indonesia (BI) mengadakan Focus Group Discussion tentang penetapan komoditas/produk/jenis usaha (KPjU) Unggulan UMKM Provinsi Aceh Tahun 2017, di Kota Subulussalam bertempat di aula Bappeda Kota Subulussalam, Rabu (27/9).

Peserta yang ikut dalam FGD antara lain Perwakilan Bappeda, Dinas Pertanian,  Tanaman Pangan, Peternakan, Kehutanan dan Perkebunan, Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Dinas Pariwisata, Pertambangan dan Energi, Dinas Perhubungan, Kominfo, BPD Aceh, BRI, BNI, Mandiri, BPS, Kadin.

Sekretaris Daerah Kota Subulussalam H. Damhuri, SP. MM dalam  kata sambutannya  menyebutkan  bahwa Kota Subulussalam  memiliki banyak potensi pengembangan ekonomi  untuk UMKM. Hal ini ditandai dengan  banyaknya usaha-usaha masyarakat yang tumbuh di berbagai sudut kota.

“Kita melihat banyak UMKM seperti pangkas, kedai kuliner, jajanan , kerajinan dan usaha kecil lainnya,” katanya.

Ada beberapa hal yang masih menjadi PR bagi daerah ini  untuk mendorong kemajuan sektor UMKM yaitu akses pinjaman modal, SDM dan menumbuhkan partisipasi masyarakat lokal dalam ambil bagian untuk usaha UMKM.

“Melihat fakta di lapangan bahwa sektor UMKM di Kota Subulussalam masih digeluti oleh pemilik modal dari luar. Banyak yang mengembangkan usaha  merupakan pendatang, ini tidak dipungkiri mengingat daerah kita strategis dan cukup bagus dalam bisnis,” ujarnya.

Menurutnya, geliat ekonomi yang ada harusnya dimanfaatkan oleh penduduk Kota Subulussalam mengingat peluang bisnis ini menjadi primadona bagi luar daerah.   “Apabila prospek ini ini dimanfaatkan maka kesejahteraan penduduk akan meningkat,” tutur H. Damhuri.

Kepala Bappeda Kota Subulussalam Zulkifli katakan, salah satu variabel indikator pertumbuhan ekonomi itu adalah PRDB, kalau PRDB tinggi tentu akan menghasilkan pertumbuhan sektor ekonomi lainnya.

Untuk itu, kita harus bisa melihat peluang usaha yang bisa eksis, bukan usaha musiman atau gonta-gonta usaha ibaratnya usaha yang dilakukannya tidak tetap antara hidup dan mati.

FGD yang dilakukan BI merupakan hasil penelitian yang dilakukannya terkait penetapan komoditas/produk/jenis usaha (KPjU) Unggulan UMKM di Kota Subulussalam menjadi acuan kita untuk dapat mengambil jenis usaha atau komoditas unggulan UMKM di Kota Subulussalam bisa tumbuh dan berkembang.

”FGD yang kita lakukan adalah memaparkan hasil penelitian BI bekerjama dengan Unimal terkait komoditas/produk/jenis usaha (KPjU) Unggulan UMKM di Kota Subulussalam, ” ungkap Iswadi, narasumber dari Bank Indonesia Perwakilan Aceh.

Dari paparan yang kita sampaikan kepada peserta, dalam sesi diskusi nantinya ada masukan, saran, pandangan dan informasi mengenai kebijakan dan program pemerintah yang telah dan akan dilaksakan dalam rangka pengembangan UMKM khususnya KPJU unggulan daerah, ungkapnya. (MC Kota Subulussalam/toeb)