Andrari Tekankan Pentingnya Bridging Sistem Informasi Rumah Sakit dan BPJS

:


Oleh MC Kab. Pelalawan , Kamis, 21 September 2017 | 15:56 WIB - Redaktur: Tobari - 632


Pelalawan,InfoPublik – Kepala Program Pemilu Elektronik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) RI Andrari Grahitandaru menekankan pentingnya Bridging Sistem Informasi Rumah Sakit dan BPJS.

Ia menyampaikan hal itu dalam Bimtek Penyusunan Master Plan Smart City Kabupaten Pelalawan,  mengkoordinasikan karakteristik masing-masing daerah diselaraskan dengan visi dan misi Bupati Pelalawan dengan Quick Win Pelalawan Sehat dan Pelayanan Publik E Government di Pangkalan Kerinci, Rabu (20/9).

Memperbaiki kekurangan pelayanan kesehatan mempertajam quick win pelalawan sehat menuju smart city.

Andrari mengatakan perlunya kerjasama dari Badan Penyelenggara Jasa Sosial Kesehatan ( BPJS ) Pangkalan Kerinci memudahkan pihak kesehatan yakni pelayanan rumah sakit di Kabupaten Pelalawan.

Sebagai contoh bisa memasukkan ketersedian kamar, informasi poli dan penanganan UGD di aplikasi BPJS Kesehatan, sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi kesehatan, utamanya informasi ketersediaan kamar rumah sakit sesuai faskes BPJS Kesehatannya.

Sedangkan untuk pelayanan di puskesmas diharapkan masing masing puskesmas dapat memasang titik koordinat puskesmasnya di masing masing kecamatan.

Sementara itu menurut perwakilan BPJS Kesehatan  Pangkalan Kerinci Melda Rumiati mengatakan pengintegrasian data informasi dari SIM (Sistem Informasi Management) Rumah Sakit bisa dilakukan dengan bridging SIM Rumah Sakit  versi 2.1 rumah sakitnya terintalasi terlebih dahulu.

Sehingga tim IT  BPJS bisa melakukan integrasi datanya di aplikasi BPJS, dan untuk bridging dengan BPJS SIM Rumah sakit  harus menggunakan Sistem Informasi  versi 2.1 dengan BPJS.

Andrari menekankan ke depan akhir Oktober 2017 ini, Rumah Sakit Umum Selasih dan Rumah Sakit Efarina sudah bridging SIM Rumah Sakit versi 2.1 dengan BPJS, sebagai contoh pelayanan kesehatan rumah sakit dalam menuju smart city Pelalawan, pentingnya memanfaatkan sistem informasi yang sudah ada tanpa membuat aplikasi baru yang lebih baik dan menganggarkannya.

Ia juga menambahkan pentingnya mensinergikan seluruh seluruh rumah sakit swasta dan pemerintah untuk menggunakan SIMRS yang sudah disiapkan Kemenkes dan dibridging dengan aplikasi BPJS yang keduanya sudah terintegrasi dengan database kependudukan nasional.

Untuk itu program smart city Pelalawan Sehat akan terwujud paling lambat akhir tahun 2018 dimana seluruh rumah sakit swasta akan terintegrasi dengan aplikasi kesehatan Nasional.

Adapun quickwin Pelalawan Sehat sampai Oktober 2017 ini  dilaksanakan pada RSUD Selasih, sebagai contoh termanfaatkannya integrasi aplikasi nasional kesehatan di Pelalawan.

Hadir dalam kesempatan tersebut Anggota Komisi I DPRD H.Abdullah, M.Si, Kadiskominfo Pelalawan Fakhrizal,M.Si,Kabid Kominfo Syamsul Bakhri,M.Si, dan Perwakilan BPJS Kesehatan Pangkalan Kerinci Melda Rumiati.(MC Pelalawan /ryan)