:
Oleh MC Kabupaten Gianyar, Jumat, 28 April 2017 | 18:52 WIB - Redaktur: Tobari - 3K
Gianyar, InfoPublik – Sebanyak 121 anak PAUD Tunas Kasih Gianyar dengan menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, mengikuti parade Bhineka Tunggal Ika, dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Gianyar ke-246 dan Hari Kartini.
Peserta yang merupakan anak anak usia balita menelusuri jalan sepanjang 1 km dari Jalan Kebo Iwa Gianyar hingga ke Balai Budaya Gianyar, Jum’at (28/4).
Meskipun jarak tergolong jauh untuk ukuran mereka, namun mereka tetap semangat dan ceria berparade dengan memperagakan baju daerah yang bermacam warna dan gaya.
Peserta semakin semangat karena mendapat perhatian dari masyarakat sekitar jalan yang dilalui dan terus bernyanyi bersama sambil mengibarkan bendera merah putih yang dibawa masing-masing peserta.
Ketua panitia parade Dewi Widiastari menjelaskan Parade Bhinneka Tunggal Ika digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Gianyar ke-246 dan Hari Kartini. Parade bertujuan untuk memperkenalkan sejak dini keragaman yang dimiliki Indonesia dan menumbuhkan rasa nasionalisme dan persatuan dalam jiwa anak-anak sebagai generasi penerus.
Parade diisi dengan berbagai kegiatan di antaranya menyanyi bersama, fashion show busana daerah nasional dan marching band. Kepala PAUD Tunas Kasih Gianyar, Yanti Lakburlawal, menjelaskan pemahaman akan bhinneka tunggal ika sangat penting di berikan kepada anak-anak usia dini.
Terlebih situasi saat ini, dimana begitu banyak media yang bisa ditonton oleh anak-anak tanpa filter, sehingga perlu ditanamkan pendidikan karakter melalui cerita moral maupun kegiatan seperti parade ini.
Parade ini bukan sekedar memperkenalkan pakaian daerah yang berbeda-beda namun juga sebagai bangsa Indonesia yang memiliki agama, suku, ras dan kebudayaan yang beragam.
“Meskipun berbeda namun tetap satu sebagai Bangsa Indonesia,” ucap Yanti, salah satu orang tua peserta, Ayu Ari, menyambut baik acara ini karena mengajarkan kepada anak-anak bahwa Indonesia itu beragam, bukan hanya Bali, namun juga ada begitu banyak budaya, agama, suku dan lain-lain. (MC Gianyar/toeb)