:
Oleh MC Kab Dharmasraya, Jumat, 7 April 2017 | 18:16 WIB - Redaktur: Tobari - 547
Dharmasraya, InfoPublik- Irigasi Batanghari yang dibangun sejak tahun 2004 sangat memberikan dampaknya positif kepada petani di wilayah kecamatan Pulau Punjung dan Sitiung Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
Tradisi petani yang bercocok tanam dua kali setahun, dengan mengandalkan air hujan, kini beralih pada gaya bertani modern, dimana petani dapat bercocok tanam 3-4 kali dalam setahun.
Selain manfaat irigasi untuk kesuksesan tanaman padi, Zulkifli (46) seorang warga Jorong Bukit Barangan, nagari Sikabau Kecamatan Pulau Punjung, memanfaatkan saluran irigasi untuk pembudi-dayaan sayur kangkung dan arena pencarian ikan.
Lelaki yang akrab dipanggil Fili ini sebelumnya bekerja sebagai petani karet, dengan sistem bagi hasil dengan pemilik kebun karet. “Kalau penghasilan kita Rp400.000 per minggu, yang jadi milik kita Rp200.000,” ungkapnya.
Lebih jauh suami Upik Nona itu, menjelaskan bahwa dari hasil panen sayur kangkung dua kali seminggu, Fili mampu mendapatkan uang Rp300.000. Selain itu, dari hasil tangkapan ikan, ayah Putri ini mampu meraih uang rata-rata Rp50.000 per hari.
“Alhamdulillah penghasilan bertani kangkung dan menangkap ikan menggunakan jaring, cukuplah untuk kebutuhan kami sekeluarga,” imbuhnya.
Ketika ditanya tentang harapan untuk membuka usaha peternakan ikan yang berskala besar, Fili nampaknya tidak tertarik. “Kami sudah merasa cukup dengan kondisi seperti ini, jadi tidak ada harapan yang muluk-muluk,”jelasnya.
Ditambahkan oleh Fili, dulu pernah ada orang pemerintah yang mau meminjamkan modal untuk membuat kolam ikan, tetapi saya tidak berminat. Takut kalau tidak sanggup bayar utangnya. (MC Dharmasraya/toeb)