:
Oleh Prov. Riau, Selasa, 27 September 2016 | 13:58 WIB - Redaktur: Kusnadi - 145
Pekanbaru, InfoPublik – Provinsi Riau diprediksi hampir terbebas dari ancaman kebakaran lahan dan hutan (karlahut). Pasalnya, tanda-tanda La Nina sudah akan terjadi di bulan Oktober mendatang.
Dengan kondisi ini, Riau diprediksi akan memasuki musim penghujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprediksi, Provinsi Riau mengalami puncak La Nina pada bulan Oktober dan November.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru menyatakan, musim kemarau yang dialami Riau saat ini adalah kemarau basah. Kondisi ini merupakan dampak terjadinya fenomena La Nina dan dirasakan mulai melanda di Riau pada pertengahan September.
''Untuk wilayah di Riau, saat ini sudah masuk dalam masa transisi musim hujan. Puncaknya terjadi dua bulan ke depan, yakni Oktober dan November,'' tuturnya.
Dengan kondisi itu tambah Sugarin curah hujan diprediksi akan terjadi di Riau. Akan tetapi hujan turun di berbagai kabupaten/kota dengan intensitas ringan hingga sedang karena tingginya suhu permukaan air laut melebihi, sehingga menghasilkan banyak uap air.
''Dengan kondisi itu di Riau kita prediksi potensi hujan terjadi pada sore, malam sampai dini hari disertai petir dan angin kencang. Tetapi bukan puting beliung karena memiliki kecepatan di bawah 40 knots," urainya.
Kendati demikiann bukan berarti Riau terbebas dari bahaya kebakaran hutan dan lahan terutama lahan gambut. Untuk itu langkah-langkah antisipasi kebakaran lahan dan hutan tetap harus dilakukan secara maksimal.(MC Riau/mz/Kus)