Presiden Joko Widodo Resmikan Terminal Bandara STS Jambi

:


Oleh MC Prov Jambi, Sabtu, 23 Juli 2016 | 07:40 WIB - Redaktur: Tobari - 686


Jambi, InfoPublik – Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa dalam persaingan ekonomi, persaingan antar negara, dan kompetisi global saat ini, sangat menekan bangsa Indonesia.

"Oleh sebab itu yang namanya insfrastruktur apapun namanya tidak bisa lagi kita tunda-tunda pembangunannya,” kata Presiden pada saat peresmian Terminal Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Jambi, bertempat di halaman depan bandara tersebut, Kamis (21/7). 

Menurut Presiden, entah yang namanya bandara, entah namanya jalan tol, entah namanya pelabuhan, maupun jalur kereta api, semuanya itu adalah pondasi dasar bagi sebuah pemenangan bagi kita yang sudah masuk negara Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Ini baru masuk kawsan ASEAN, belum nantinya pertarungan antar kawasan, karena Amerika membangun blok sendiri. Cina dan Bangkok, Uni Eropa bangun blok sendiri-sendiri, persaingan-persaingan seperti itu harus cepat kita antisipasi. “Kalau tidak kita ketinggalan dari negara-negar tersebut," jelasnya. 

Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Jambi sangat perlu untuk diperluas lagi. Presiden menyebutkan, tadi  sudah mendapat penjelasan dari Gubernur Jambi tentang kemajuan bandara STS Jambi.

“Untuk itu saya beritahukan kepada Menteri BUMN dan pihak Angkasa Pura II, yang tadinya menurut rencana pengembangan bandara STS Jambi ini dimulai tahun 2019, kita majukan menjadi 2017 awal, mengingat kemajuan lonjakan penumpang yang mencapai 27% per tahun. Jangan sampai lonjakan penumpang sudah meluber baru dibangun," ungkap Presiden. 

Selain itu, Presiden juga minta kepada pemerintah daerah dan Angkasa Pura II agar secepatnya mengajukan dan jangan sampai terlambat. "Perluasan Bandara dan Overlay Runway sangat diperlukan di Provinsi Jambi mengingat pertumbuhan 27% itu sangat cepat sekali," katanya. 

Untuk bandara yang berada di Muara Bungo dan Bandara Depati Parbo Kerinci pada tahun 2017 harus diselesaikan, baik pengembangan terminal penumpang, perluasan Apron maupun perpanjangan Overlay Runway, harus selesai di tahun 2017.

“Masalah pembebasan tanah di area bandara itu urusannya Gubernur dan Bupati, kita harus bagi-bagi tugas, " sambung Presiden Jokowi.

 

Ditambahkan Presiden Jokowi, dengan selesainya bandara yang berada di Provinsi Jambi, maka dihapkan akan mempercepat mobilitas angkutan barang, angkutan orang akan bisa cepat teratasi.

“Cara-cara seperti itu kalau tidak cepat kita lakukan, maka kita sudah ketinggalan, negara lain sudah berlari dengan cepat. Untuk itu kita harus memenangkan persaingan, kita harus memenangkan kompetesi tersebut yang sangat ketat sekali antar negara," kata Presiden Jokowi.

Rombongan yang mengunakan pesawat khusus kepresidenan, tiba dibandara STS Jambi tepat pukul 09.00 wib.

Sementara itu, Gubernur Jambi H. Zumi Zola Zulkifli. S.TP. MA mengemukakan, pembangunan terminal Bandara Sultan Thaha Syaipudin (STS) Jambi, pada dasarnya merupakan bentuk dari keberhasilan sinergisitas antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN.

Kedatangan Presiden Joko Widodo berserta Ibu Negara Hj. Iriana Joko Widodo, dan rombongan disambut langsung oleh Gubernur Jambi H. Zumi Zola Zulkifli berserta Istri Hj. Sherrin Tharia Zola, dan Kapolda Jambi, Danrem 042 Gapu Jambi serta anggota Forkompimda Provinsi Jambi.

Gubernur Jambi H. Zumi Zola Zulkifli juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah membantu pemerintah daerah.

"Atas nama pemerintah daerah dan pribadi, saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah membantu kami dalam pembangunan perluasan terminal penumpang perluasan apron dan perpanjangan Overlay Runway bandara STS Jambi. Ini bentuk keberhasilan dan sinergisitas antara pemerintah pusat dan daerah serta BUMN," jelas Zola. 

Selain itu Gubernur Zola juga menyampaikan, dengan adanya perkembangan pembangunan bandara STS Jambi bisa mendorong menjadi target bandara Embarkasi Haji bagi masyarakat Provinsi Jambi, juga dalam rangka peningkatan pelayanan publik sebagai konsekuensi  meningkatnya mobilitas baik orang maupun barang di bandara STS Jambi.

“Jika pada tahun 2010  mobilitas orang di bandara STS Jambi baru mencapai 936.286 orang, maka pada tahun 2015 sudah meningkat menjadi 1.167.755 orang atau meningkat sebesar 24,72 persen atau secara rata-rata meningkat 4,92 persen," ungkap Gubernur. 

Sementara itu, untuk kegiatan bongkar muat barang (Kargo) di bandara STS Jambi juga meningkat secara signifikan selama kurun waktu tahun 2010-2015. Pada tahun 2010 kegiatan bongkar muat barang mencapai 5.244 ton, maka pada tahun 2015 telah meningkat menjadi 6.087 ton atau peningkatan 16,08%. Secara rata-rata meningkat sebesar 4,04% setiap tahunnya," sambung Gubernur.

Zola juga menjelaskan, seiring dengan meningkatnya aktivitas di bandara, juga berimplikasi terhadap kedatangan dan keberangkatan pesawat di bandara STS Jambi.

"Pada tahun 2010 jumlah kedatangan dan keberangkatan pesawat baru mencapai 7.921 pesawat, maka pada tahun 2015 meningkat menjadi 10.116 pesawat atau terjadi peningkatan 27,71%. Secara rata-rata selama kurun waktu tahun 2010-2015 meningkat sebesar 5,557%," jelas Zola.

Dikatakan Zola, dalam rangka peningkatan pelayanan bandara STS Jambi Pemerintah Provinsi Jambi sangat mengharapkan kepada pemerintah pusat untuk segera membantu penyelesaian percepatan perpanjangan Runway dari 2.220 meter menjadi 2.600 meter dan pemasangan Instrument Landing Systim (ILS) pada bandara STS Jambi yang memang sangat dibutuhkan.

“ILS sangat dibutuhkan sebagai antisipasi dampak kabut asap yang dapat menghambat aktivitas penerbangan di bandara STS Jambi dan pembangunan fasilitas lainnya," kata Gubernur. 

Gubernur Zola juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri Perhubungan RI, Menteri BUMN RI, serta Direktur Angkasa Pura II dan pihak-pihak yang telah memberikan support atas terlaksananya pembangunan terminal Bandara Udara STS Jambi.  (MC.Humas Prov.Jambi/toeb)