:
Banjarmasin, InfoPublik - Perayaan Hari Tari Dunia yang diawali oleh Sanggar Seni Bamelum Warukin Kabupaten Tabalong dengan tarian berjudul Iruang Wundrung, berlangsung meriah, Jum’at (29/4) malam, di Gedung Balairung Sari, Taman Budaya Kalsel.
Kepala Taman Budaya Kalsel Sirajudin MEd, saat membuka perayaan Hari Tari Dunia ini mengharapkan perayaan tari bertema “Spirit Of Balian” memperkuat komitmen untuk menjadikan tari sebagai bagian penting mengisi dan memperkaya kehidupan.
Tarian Iruan Wundrung berasal dari bahasa Suku Dayak Maanyan Daerah Barito yang berarti membatasi atau membuat suatu tempat pada sebuah ruangan yang sama. Tarian ini adalah perpaduan dari tari Wadian Bawo yang berarti dukun laki-laki Sakti, Tarian Wadas Dadas berarti Dukun Perempuan Sakti dan Tarian Balian Bulat.
Di mana unsur tersebut bersama-sama menyatukan kekuatan magis untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena mendapatkan keberhasilan dalam suatu pekerjaan yang telah diselesaikan dan berjalan dengan sukses.
Penampilan kedua dipersembahkan Exelcior Dance Project Banua berjudul Perantara Ilah. Menurut Gita Kinanti Purnama Azhri, tarian kontemporer berbasis Dayak ini terinspirasi dari fenomena keghaiban seorang Balian.
“Ilah sang Pencipta kedamaian dan kegelapan, memberikan kesaktian kepada Balian untuk menjaga keseimbangan kehidupan. Saat roh jahat mengganggu, bunyi gelang hyan dan mamang menjadi pertanda perantara Ilah. Balian memberkati kesejahteraan masayarakat Dayak,” tuturnya.
Penampilan terakhir dipersembahkan Sanggar Perpekindo Banjarmasin berjudul Tari Bapalas Banua. Tarian ini menggambarkan upacara Masyarakat Dayak Bukit Meratus dalam Menyanggar Banua atau Bapalas Baanua untuk mencipta kepada Sang Pencipta agar daerah mereka terhindar dari bala dan penyakit.
Diharapkan banua merekaa tetap aman, damai, dan sejahtera serta mendapatkan hasil bumi yang melimpah ruah. (wln/toeb)