Sekda Kabupaten Agam Buka Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan

:


Oleh Tobari, Sabtu, 23 April 2016 | 07:16 WIB - Redaktur: Tobari - 164


Agam, InfoPublik - Sekretaris Daerah Kabupaten Agam Martias Wanto, membuka sosialisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bagi perangkat nagari di daerah itu, di aula utama kantor bupati setempat, Kamis (21/4).

Pada kesempatan itu, Martias Wanto mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan ini sebagai jaminan sosial kerja para perangkat nagari yang bertujuan pada peningkatan taraf hidup para perangkat tersebut.

Karena pemberian jaminan sosial ini mampu meringankan beban para perangkat nagari apabila terjadi sesuatu di luar harapan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Agam sangat mendukung sekali program ini.

Program BPJS Ketenagakerjaan ini, disebutnya, sangat bagus karena seluruh perangkat nagari nantinya akan mendapatkan jaminan sosial yang berimbas pada peningkatan rasa aman, lebih merasa terlindungi dan kinerja jadi lebih bersemangat.

"Kita optimis bahwa program ini akan berjalan sukses mengingat kondisi keuangan nagari yang sudah memungkinkan," katanya.

Sekda Agam berharap sosialisasi ini nantinya bisa bermanfaat dan berguna sehingga adanya rasa kenyamanan dan keamanan dalam melaksanakan dan menjalani tugas nantinya. Pada 2016 seluruh perangkat nagari sudah tercover semua yang dananya nanti akan disinkronisasikan untuk tahap pertama ini melalui dana nagari.

Penanggungjawab BPJS Ketenagakerjaan untuk Kabupaten Agam Muhammad Yasir Ginting, menambahkan, bahwa program BPJS Ketenagakerjaan ini terdiri 4 program jaminan yaitu, jaminan kesehatan kerja, jaminan keselamatan kerja, jaminan kematian, dan jaminan pensiun.

Untuk jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, pada perawatan kesehatan berlaku di seluruh rumah sakit dengan mendapatkan layanan klas 1 untuk rumah sakit umum dan layanan kelas 2 untuk rumah sakit swasta.

Jaminan kematian diberikan dana santunan hingga 40 kali Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang berlaku ditambah santunan untuk keluarga dan bantuan pemakaman.

Untuk wilayah Propinsi Sumatera Barat baru Kabupaten Agam yang pertama kali telah melakukan pendataan peserta dan lakukan sosialisasi. “Apabila terjadi kematian, segera laporkan ke saya, pasti akan saya berikan santunan itu langsung,” katanya mengakhiri. (mcagam/toeb)