BRT Transmusi Beroperasi Kembali di Banyuasin

:


Oleh MC Kabupaten Banyuasin, Selasa, 19 April 2016 | 15:44 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Pangkalan Balai, InfoPublik – Setelah mpat vakum beberapa lama, bus Rapit Trans Musi (BRT) jurusan Terminal Alang-Alang Lebar-Banyuasin segera beroperasi lagi. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Operasional PT SP2J Ahmad Novan, di Pangkalan Balai, Selasa (19/4).

Menurutnya, trayek BRT Terminal AAL-Pangkalan Balai sebetulnya sudah lama beroperasi, namun sempat disetop sementara, karena penumpangnya sepi.

Sekarang pihaknya telah mengevaluasi trayek tersebut dan mencari solusi untuk menoprasikan kembali BRT ke Pangkalan Balai. "Insyallah pertengahan tahun ini trayek Terminal AAL-Pangkalan Balai sudah berjalan lagi," jelasnya. Pihaknya telah menyiapkan lima armada BRT untuk mengaspal di trayek Pangkalan Balai.

Tarif yanga dikenakan cukup terjangkau, yakni Rp8.500 sekali jalan, sedikit lebih murah ketimbang naik angkutan umum yang sekarang menarik tarif Rp10.000 dari Pangkalan Balai ke KM 12. "Dengan ongkos Rp8.500, penumpang bisa mendapatkan fasilitas kenyamanan dengan bus full ac," katanya.

Seperti BRT yang beroperasi di Palembang, sekarang sistem pembayaran masih dilakukan secara tunai‎. Kemungkinan trayek Banyuasin juga akan diterapkan hal yang sama. "Memang untuk sementara masih pembayaran tunai, nanti akan kita alihkan lagi pakai kartu," jelasnya. ‎

Dalam waktu dekat pihak SP2J akan berkoordinasi dengan Pemkab Banyuasin, khususnya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, selaku pemilik wilayah untuk menghidupkan lagi BRT di Banyuasin.

Dalam hal ini, SP2J menegaskan tidak akan meminta bantuan dana hibah kepada Pemkab Banyuasin untuk mengoperasikan lagi trakey Terminal AAL-Banyuasin.

"Kami hanya berkordinasi terkait izin trayek, karena melintasi wilayah Banyuasin, tidak ada hubungannya dengan anggaran," jelasnya.

Apalagi SP2J bakal mendapat dana subsidi dari pemerintah pusat anggaran 2015 sekitar Rp24 miliar dan 40% di antaranya untuk membantu oprasional transportasi massal tersebut.‎ Sistem subsidinya akan dihitung perkilometer perjalanan BRT. Saat ini armada BRT berjumlah 120 unit semuanya sudah siap beroperasi.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Banyuasin, Supriadi mengatakan, menyambut baik niat SP2J tersebut, bahkan masyarakat sudah menantikan sejak lama transmusi beroperasi lagi di Banyuasin. Bahkan layanan BRT Transmusi kini tidak hanya sampai ke Pangkalan Balai saja tetapi hingga ke Betung.

"Dalam waktu dekat, kami akan merapikan lagi halte-halte transmusi di kawasan Banyuasin. Masyarakat berhak mendapat pelayanan dengan sarana transportasi yang nyaman seperti transmusi," jelasnya.

Dia juga memastikan, beroperasinya kembali BRT, tidak akan mengganggu aktivitas angkutan umum dan bus Damri yang selama ini beroperasi di trayek yang sama. Karena pangsa pasar BRT dan angkot berbeda, semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan. "Sebelumnya transmusi dan Angdes pernah beroperasi bersama dan tidak ada kendala," jelasnya.

Dia mengakui, tahun lalu sebelum menutup trayek terminal AAL-Pangkalan Balai, pihak SP2J pernah megirim surat‎ ke Pemkab Banyuasin meminta bantuan subsidi Rp 500 juta pertahun, karena saat itu kondisi keuangan SP2J memburuk.

"Sebenarnya bukannya banyuasin tidak mau membantu, tapi anggaran untuk itu tidak bisa dianggarkan. Karena armada BRT itu punya Pemkot Palembang, tidak mungkin memakai APBD Banyuasin, bila tetap dipaksakan kita bisa tersandung masalah hukum," jelasnya. (mc kab banyuasin/toeb)