Musrenbang: Merdeka Dari Masalah Defisit Listrik

:


Oleh MC Kalsel, Selasa, 12 April 2016 | 12:34 WIB - Redaktur: Tobari - 307


Banjarmasin, InfoPublik - Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menegaskan, Provinsi Kalimantan Selatan yang kaya sumber energi ini harus segera merdeka dari masalah defisit listrik yang sudah lama dirasakan masyarakat.

Hal ini ditegaskan Gubernur Sahbirin Noor dihadapan sejumlah pejabat pemerintah pusat, pada pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Provinsi Kalsel di Banjarbaru, Senin (11/4). Persoalan kelistrikan menjadi salah satu prioritas pembangunan pada rencana pembangunan tahun mendatang.

Ada beberapa hal yang diinginkan Kalsel agar menjadi perhatian pemerintah pusat, antara lain pembangunan infrastruktur, kelistrikan dan peningkatan daya saing daerah.

“Musrenbang tahun ini merupakan forum diskusi seluruh pemangku kepentingan pembangunan dalam rangka menghasilkan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2017,” katanya, sepeerti disampaikan Biro Humas Setdaprov Kalsel.

Menurut Sahbirin, RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Selain itu, RKPD juga bertujuan untuk menyelaraskan prioritas dan sasaran pembangunan daerah. Musrenbang, adalah sebuah gambaran apa yang harus dilakukan atau pada tahun selanjutnya.

"Hari ini akan kita coret-coret bersama, hari ini kita akan merancang, ada beberapa hal yang menjadi perhatian kita, seperti pembangunan infrastruktur, kelistrikan dan daya saing daerah," katanya.

Melalui Musrenbang ini, pihaknya berharap ada dukungan konkret yang diberikan pemerintah pusat melalui kementerian, sehingga apa yang diinginkan masyarakat Kalimantan Selatan bisa terwujud.

“Untuk dapat mewujudkan pembangunan yang diinginkan, memerlukan sinergi atau kerjasama semua pihak. Indonesia bisa merdeka karena kerja sama semua pejuang di negeri ini. Kita semua harus kembali ke jatidiri bangsa kita, yakni menjadi pejuang, agar kita bisa merdeka dari kebodohan, juga merdeka dari defisit listrik," katanya. (lul/fuz/toeb)