:
Oleh MC Kota Padang, Selasa, 12 April 2016 | 08:35 WIB - Redaktur: Tobari - 475
Padang, InfoPublik - Walikota Padang H. Mahyeldi Dt. Marajo mengemukakan, Sekolah Menengah Analisis Kimia (SMAK) Padang sudah jelas kualitas siswa-siswinya dan kompetensi, maka setiap lulusan diterima perusahaan industri berskala internasional.
Belum diterima Ijazahnya, tapi sudah bekerja di berbagai wilayah di nusantara ini, termasuk di luar negeri, seperti di Singapura, Malaysia dan Thailand. Maka setiap tahun yang mengikuti pelaksanaan wisudawan/ti adalah para orang tua. Ini luar biasa.
Demikian disampaikan Walikota Padang H. Mahyeldi Dt. Marajo setelah Kepala SMAK Padang Dra Sih Parmawati, MM beraudiensi dengan Walikota Padang, di kediamannya, Jum’at (8/4). “Terima kasih para majelis guru SMAK, karena keinginan pemerintah sudah diwujudkan,” katanya.
Tak ada tamatan setiap tahun yang tersisa, semua dapat pekerjaan. Sungguh mulia sekolah menengah kejuaran yang satu ini, bisa mengurangi beban pemerintah dan bisa pula menjadi kebahagian bagi semua orang tua siswanya.
Jadi, berdasarkan hal itu, Walikota Padang bertekad dan berniat untuk mendirikan sekolah kejuruan serupa, seperti SMAK Padang. Lokasinya akan disediakan.
“Saya akan mencoba menyurati Kementerian Perdagangan RI. Namun paling tidak penambahan 2 lokal untuk tahun ini. Tujuannya agar calon siswa-siswi lebih banyak diterima dari tahun sebelumnya,” kata Walikota H. Mahyeldi.
Walikota mengapresiasi upaya yang telah dilakukan SMAK Padang yang telah menghasilkan lulusan yang siap bekerja, bukan hanya cerita, malahan bisa bersaing di dunia kerja internasional.
Hal ini harus dicontoh oleh SMK lainnya di Kota Padang yang mampu menjalin dan merajut hubungan dengan perusahaan besar di Indonesia. Maka setiap lulusan tidak susah lagi mencari pekerjaan, tamat sekolah langsung bekerja. “Ini yang kita mau,” ucap Mahyeldi.
Sedangkan Kepala SMAK Padang Dra Sih Parmawati, MM menyebutkan, pada tahun lalu peminat tamatan SMP/sederajat yang ingin masuk SMAK Padang lebih 700 siswa. Dan yang bisa dierima hanya 198 siswa saja.
Dan pada umumnya lulusan sekitar 92% diterima bekerja di dunia industri. Sedangkan 12% lainnya memilih melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi.
Jadi sesuai dengan kenyataan, setiap tahun para guru selalu disibukkan melayani perusahaan besar yang datang ke sekolah untuk merekrut calon tamatan, sesuai pula dengan kebutuhannya.
Selama ini potensi lulusan yang bekerja dapat dihargai perusahaan besar itu dengan baik, sallary (gaji) pada masa training saja menempati posisi sekitar Rp3 juta. Apalagi sudah selesai masa percobaan.
Makanya, dimana saja para alumni SMAK Padang bekerja, mereka selalu dekat dengan sekolah asalnya, setiap cuti bekerja selalu menemui para guru di sekolah. “Ini juga menjadi kenikmatan dan kebahgiaan bagi majelis guru,” ungkap Sih Parmawati.
Sejalan dengan itu, perusahaan industri yang telah bekerjasama dengan SMAK Padang telah lebih dari 100. Khusus perusahaan Petrokimia Gresik dan Pusri Palembang tidak mau mengambil lulusan sekolah lain, hanya memilih lulusan SMAK Padang. Itulah keberadaan sekolah yang satu ini sesuai dengan kenyataannya. (mcp[adang/ Irwandi Rais/toeb)