Santunan Bagi Tatung Hanya Rp1 Juta

:


Oleh MC Kota Singkawang, Senin, 15 Februari 2016 | 12:58 WIB - Redaktur: Tobari - 222


Singkawang, InfoPublik - Panitia Cap Go Meh 2016 telah menganggarkan santunan bagi tatung yang akan tampil dalam pawai tatung 22 Februari mendatang, sebesar Rp1 juta. Bantuan tersebut dianggap sangat kecil oleh para tatung. 

Apo, salah satu Tatung dari Singkawang Barat. Dirinya menyebutkan, sekali tampil dalam pawai. Paling tidak sekitar Rp.5 juta. “Kami hanya dijanjikan bantuan Rp1 juta padahal biaya operasional mencapai Rp5 sampai Rp8 juta,” kata Apo, Senin (15/2).  

Padahal saat tampil, tatung dituntut dengan penampilan menarik. Uang tersebut, bukan untuk para Tatung saja. Melainkan biaya usung tandu, gendang, aksesoris, uang makan dan lain-lain. “Terus untuk menutupi kekurangan, kami dibekali buku (dana paramita) untuk mencari sumbangan di luar,” katanya.

Apo juga heran, mengenai  santunan kepada para tatung yang terus turun, beberapa tahun terakhir.

“Kami juga heran, katanya, bantuan pemerintah mencapai Rp1 miliar, tetapi kenapa bantuan kepada kami setiap tahun semakin berkurang? Masih beruntung tahun lalu ada pihak swasta yang ikut meringankan beban kami,” katanya.

Belum lagi, dana dari para donatur. Atau apakah para donatur yang sebelum-sebelumnya sangat berperan dalam masalah pendanaan, sehingga para tatung mendapatkan santunan yang lumayan. Apakah tidak seperti itu lagi sekarang ini.

Atas kondisi ini, Apo mengaku bahwa dirinya sebagai salah satu tatung yang terus berpartisipasi meramaikan pawai tatung, yang merupakan daya tarik perayaan Imlek dan CGM, merasa kurang dihargai.

“Tatung adalah daya tarik utama. Tapi kami sebagai tatung, merasa kurang dihargai. Kami juga tidak dilibatkan dalam pembahasan,” katanya. 

Apo juga mengingatkan perayaan Imlek dan CGM merupakan ritual keagamaan. Sudah seharusnya kegiatan yang berhubungan langsung dengan ibadah keagamaan, diisi oleh umat yang bersangkutan. 

Sedangkan untuk pawai lampion dan seni budaya yang ada, hanya merupakan perpanduan semua elemen masyarakat, sehingga CGM di Singkawang bisa menarik wisatawan. (lia savona/toeb)