Warga Minta Pemadaman Listrik Tidak Terlalu Lama

:


Oleh MC Prov Gorontalo, Selasa, 19 Januari 2016 | 17:47 WIB - Redaktur: Tobari - 416


Gorontalo, InfoPublik -  Pemadaman bergilir yang masih terus terjadi di Gorontalo, kembali menuai protes masyarakat dan mereka meminta kepada pihak PLN untuk tidak terlalu lama melakukan pemadaman.

Hal ini diungkapkan Ahmad Soleman, warga kelurahan Buladu Kecamatan Kota Barat, yang rumahnya mengalami kebakaran akibat lilin yang dipasang saat pemadaman terjadi, Sabtu (15/1) sekitar pukulu 23.00 wita.

“Memang kami akui, ada unsur kelalaian dalam peristiwa ini. Hanya kami memohon kepada pihak PLN, agar pemadaman tidak terlalu lama, karena saking lamanya, kami sudah tertidur sehingga tak lagi memperhatikan keadaan sekitar, dan nyaris ikut jadi korban dalam kebakaran semalam,” kata Ahmad.

Sementara itu, Gubernur Ruli Habibie yang menyempatkan diri melihat langsung kondisi rumah dan korban, menyayangkan kejadian ini. Sehingga ia berharap seluruh masyarakat untuk bisa lebih berhati-hati saat menyalakan lilin dan lampu minyak saat pemadaman, terlebih pada malam hari.

“Saat ini pemadaman makin sering terjadi bahkan hingga tengah malam, jadi saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak meninggalkan lampu lilin dan lampu minyak menyala, saat bepergian. Semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi,” tambah Rusli.

Kedatangan Rusli tidak dengan tangan kosong saja, namun Gubernur membawa bantuan untuk korban, berupa kasur, selimut, bahan makanan dan obat-obatan.

“Saya sudah perintahkan kepada dinas terkait untuk membangun posko kesehatan disini, untuk membantu korban memndapatkan perawatan. Selain itu juga, ada bantuan pembangunan rumah swadaya, untuk perbaikkan rumah ini,” katanya.

Kejadian ini sendiri, terjadi sekitar pukul 23.00 wita. Dimana di lokasi tersebut, pemadaman listrik terjadi sejak pukul 18.00 wita, Kebakaran bermula saat lilin yang dipasang diletakkan di atas lemari pakaian yang berbahan mudah terbakar atau plastik.

Sialnya, lilin tersebut ditingggalkan dalam keadaan menyala di salah satu kamar yang terletak di lantai dua, sedangkan keponakan korban yang menyalakan lilin tersebut turun ke bawah dan keluar rumah. Tanpa diduga, membakar lemari plastik tersebut, termasuk pakaian yang ada di dalamnya.

Sayangnya ketika api mulai menyala, tak ada satupun penghuni rumah yang mengetahuinya, baru setelah api membesar dan membakar sebagian besar ruangan dan barang-barang dilantai dua, korban dan istrinya yang saat itu tidur kamar lantai satu, terbangun.

Namun mereka tak dapat berbuat banyak, terlebih saat itu masih terjadi pemadaman, dan air PDAM pun tidak mengalir. Apalagi mobil pemadaman kebakaran yang dihubungi, baru satu jam kemudian tiba di lokasi. Kerugian ditaksir hingga ratusan juta. (mc prov gorontalo/toeb)