:
Oleh Media Center Kabupaten Kepulauan Talaud, Senin, 18 Januari 2016 | 12:59 WIB - Redaktur: Tobari - 210
Melonguane, Talaud, InfoPublik - Upaya pemerintah dan personil TNI membersihkan tempat-tempat perindukan nyamuk guna memutus mata rantai penularan malaria dan deman berdarah (DBD) sepertinya tidak berpengaruh banyak.
Pasalnya, upaya tersebut belum diikuti oleh seluruh warga masyarakat, khususnya di ibukota Melonguane. Bahkan, menurut Babinsa Melonguane Timur Serda Robert Lindo, kesadaran masyarakat Melonguane dalam menjaga kebersihan lingkungan tergolong sebagai masih rendah.
"Kesadaran warga Melonguane untuk menjaga kebersihan lingkungan masih rendah. Ini terlihat dari masih banyaknya sampah yang dibuang sembarangan," tegas Robert, Senin (18/1).
Lebih jauh, Robert menilai, kebanyakan warga juga mulai bersikap apatis atau masa bodoh. Mereka mulai kurang peduli untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan bersama atau gotong royong.
Contohnya, bisa kita lihat dalam kerja bakti massal yang dilakukan Jum’at (15/1) kemarin. Hanya satu dua orang warga saja yang turun kerja sama-sama dengan pemerintah dan TNI.
Menurutnya, gejala sosial ini perlu disikapi secara serius oleh semua pihak. Terlebih pemerintah, agama dan adat. Ketiga lembaga tersebut diharapkan mampu membangkitkan kembali semangat gotong royong sebagai budaya leluhur yang memulai memudar. (rey/toeb)