Harga Daging Ayam Di Gorontalo Masih Bertahan

:


Oleh MC Prov Gorontalo, Selasa, 12 Januari 2016 | 11:35 WIB - Redaktur: Tobari - 407


Gorontalo, InfoPublik – Sudah hampir sepekan sejak pemerintah resmi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 5 Januari 2016 lalu, namun sejumlah barang konsumsi di pasaran masih tetap bertahan. Salah satunya adalah harga daging ayam baik ayam kampung maupun ayam boiler atau ayam pedaging.

Dari hasil pantauan, harga ayam pedaging rata-rata mencapai Rp60.000, sedangkan ayam pedaging rata-rata Rp80.000, tergantung besar kecilnya ayam tersebut, demikian Media Center Provinsi Gorontalo melaporkan, Selasa (12/1).

Menurut sejumlah pedagang, harga ayam tersebut merupakan harga lama sejak menjelang akhir Desember 2015 lalu.

Meski harganya tetap bertahan, namun permintaan masyarakat untuk mengkonsumsi daging ayam masih terbilang normal-normal saja. Apalagi sejak sepekan yang lalu, harga ikan segar di pasar sentral Kota Gorontalo naik seiring dengan musim angin laut.

Akan tetapi, sejak cuaca mulai membaik, ikan melimpah dan harganya bisa lebih murah. Olehnya, sedikit mempengaruhi penjualan daging ayam.

Aziz, karyawan salah satu perusahaan plasma yang bergerak di bidang peternakan ayam boiler, mengakui jika memang permintaan daging ayam, khusus pedaging “dingin” pada bulan Januari hingga Maret setiap tahun berjalan.

Yang paling banyak, lanjut dia, adalah pada bulan Syaban, musim orang menikah. Banyak penangkap (pembeli ayam) datang walaupun umur ayam belum 40 hari (usia panen).

Menanggapi harga ayam toiler yang belum turun, menurutnya, penentuan harga ayam ada di tingkat penangkapan atau pedagang walaupun pakan, bibit, obat-obatan maupun vaksin yang belinya sejak sebulan yang lalu sebelum harga BBM turun.(mc prov gorontalo/toeb)