:
Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Senin, 11 Januari 2016 | 09:38 WIB - Redaktur: Kusnadi - 575
Semarang, InfoPublik - Kegiatan berkunjung,silahturrahim, dialog antarumat beragama, serta saling menghormati berbagai perbedaan menjadi perekat kerukunan paling kuat sehingga tidak ada yang mampu memecahkannya apalagi merusaknya.
"Perayaan Natal yang hampir bersamaan dengan Maulid Nabi berlangsung indah sekali. Semua merayakan, merasakan, saling membantu, dan yang terjadi adalah semuanya tersenyum. Inilah salah satu cara merawat Indonesia," ujar Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat memberi sambutan pada perayaan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 di Gedung Ghradhika Bhakti Praja, Jumat malam (8/12).
Dia mengatakan, nuansa seperti ini jangan sampai terkikis tapi mesti dipupuk terus menerus. Menurutnya, pemerintah akan terus terbantu ketika antarumat beragama berdialog, berembug, kemudian saling bergandengan untuk sesuatu yang lebih baik. Tidak hanya untuk Jawa Tengah, tapi juga Indonesia bahkan dunia.
Selain dihadiri ratusan umat Kristiani, hadir pula istri Gubernur Jateng Hj Siti Atikoh, Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP, Ketua DPRD Jateng Drs Rukma Setyabudi, serta Forkompinda. Sesuai tema acara "Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah", suasana kekeluargaan di ruang gedung sangat terasa. Semua perbedaan lebur dalam kebersamaan dan kebahagiaan.
Dalam kesempatan itu Ganjar juga menjelaskan, pada malam perayaan Natal 2015 lalu, dia dan jajarannya beserta Forkompinda berkeliling ke beberapa gereja di Kota Semarang untuk mengucapkan selamat Natal. Perayaan Natal dan Maulid Nabi berjalan tertib dan aman, karena meski berbeda namun semua saling menghormati dan membantu satu sama lain.
"Kami ikut merasakan getaran-getaran kebahagiaan menyelimuti umat yang tengah merayakan Natal. Kita semua ikut berpartisipasi dannyengkuyung pada perayaan hari besar agama. Kami malam ini nunut bersukacita, nunut bergembira dalam perayaan Natal," katanya.
Kegiatan puncak perayaaan Natal 2015 itu semakin semarak dengan pagelaran opera yang menceritakan tentang pentingnya kerukunan dalam keluarga dan keluarga berencana. Dengan busana khas Jawa dan iringan musik Jawa Tengah, sejumlah remaja memainkan perannya masing-masing dengan baik dan apik.
Seusai pagelaran opera, Siti Atikoh yang sekaligus sebagai Ketua TP PKK Jateng didaulat oleh kelompok musik opera naik ke panggung. Dalam kesempatan tersebut, istri gubernur memberikan beberapa masukan kepada keluarga pasangan muda. Yakni menyangkut semangat perubahan ke arah lebih baik, menyayangi orangtua dan mertua, program KB, aktif bersosialisasi dan interaksi dalam masyarakat, serta taat beribadah.
Sementara itu, Ketua Panitia Prasetyo Aribowo mengatakan, Natal akan memberikan spirit kepada semua umat, termasuk ketika situasi yang tidak terduga atau tidak diharapkan, seperti terjadinya bencana alam. Sehingga sebagai anggota keluarga Allah, masing-masing mempunyai tanggung jawab untuk menjadikan hidup bersama dengan damai di bumi ini. Bukan hanya untuk keselamatan manusia melainkan untuk keselamatan seluruh ciptaan-Nya.
"Misalnya saat terjadi bencana alam, semua proaktif mengadakan kegiatan solidaritas, berpartisipasi, dan berbagi kasih kepada sesama dan peduli terhadap yang lain, karena kita semua keluarga," terangnya.
Tujuan perayaan Natal tingkat Jateng ini, lanjut dia, adalah sebagai ungkapan rasa syukur atas kasih Allah, menggalang dan mempererat tali persaudaraan dalam berbagai kasih dan kebahagiaan kepada sesama, serta menjalin komunikasi dan interaksi antarumat dalam persaudaraan pada kehidupan bermasyarakat yang harmonis.
Sebelum palaksanaan puncak perayaan Natal 2015 ini, panitia juga menyelenggarakan berbagai kegiatan. Antara lain pasar murah dengan membagikan sebanyak 2500 paket sembako dan cukur rambut gratis, serta kegiatan bakti sosial berupa pengobatan gratis bekerjasama dengan RS Panti Wilasa Citarum.(humas jateng/MCjtg/Kus)