- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 05:41 WIB
: Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol. Imam Sugianto, pimpin apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Semeru 2024, di lapangan Apel Mapolda Jatim, Jum'at (20/12/2024). . (Dok. Humas Polda Jatim)
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Sabtu, 21 Desember 2024 | 05:11 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 73
Surabaya, InfoPublik - Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol. Imam Sugianto, pimpin apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Semeru 2024, di lapangan Apel Mapolda Jatim, Jum'at (20/12/2024).
Dalam apel gelar pasukan Operasi Lilin Semeru 2024 juga dihadiri Forkopimda Jatim serta instansi yang terlibat, dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di wilayah Jawa Timur.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto, menyampaikan pihaknya harus mempersiapkan seluruh rangkaian penganan dengan sebaik-baiknya, terlebih pengamanan Nataru tahun ini bersamaan dengan pengamanan sisah tahapan Pilkada Serentak tahun 2024. "Untuk itu,perlu diantisipasi adanya potensi gangguan lainnya yang daoat terjadi,"kata Kapolda.
Dijelaskannya, perayaan Natal dan Tahun Baru merupakan agenda nasional yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Perayaan Nataru menjadi momen penting bagi masyarakat untuk beribadah, bersukacita, berlibur dan berkumpul bersama keluarga, sehingga akan berdampak pada meningkatnya mobilitas serta aktivitas masyarakat secara masif diberbagai daerah.
"Demi menjamin keamanan Nataru, Polri bersama TNI dan stakeholder terkait menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi operasi lilin 2024, yang akan dilaksanakan selama 13 hari, mulai 21 Desember sampai dengan 2 Januari 2025," jelasnya.
Operasi ini melibatkan 141.605 personel gabungan, yang terdiri atas 75.447 personel Polri, 13.826 personel TNI dan 52.332 personel dari pemangku kepentingan (stakeholder) terkait lainnya.
Selain itu terdapat tambahan 67.030 personel TNI untuk perbantuan, sehingga terdapat 80.856 personel TNI yang disiagakan dalam operasi kali ini.
"Polri telah membangun 2.794 Posko yang terdiri dari 1.852 Pos Pam, 735 pos pelayanan dan 207 pos terpadu yang tersebar diseluruh wilayah, guna menjamin keamanan pada 61.452 obyek pengamanan, seperti Gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan bandara, tempat wisata maupun lokasi perayaan tahun baru,"imbuhnya.
"Tentunya, Pos yang tersedia ini diharapkan mampu memberikan pelayanan prima dan pengamanan optimal bagi masyarakat,"tambahnya.
Lebih lanjut, Kombes Pol. Komarudin, Direktur Lalulintas Polda Jatim menambahkan. Kegiatan apel gelar pasukan ini menandakan bahwa Operasi Lilin Semeru 2024 ini dimulai.
"Setelah ini akan ada pergeseran pasukan insert di kedudukan masing-masing, disebarkan Pos Pengamanan atau Pos Pam, Pos Pelayanan atau Pos Yan dan Pos Terpadu yang telah kita tempatkan pada titik-titik strategis," jelasnya usai gelaran apel.
"Mudah-mudahan keberadaan Pos Pam dengan diisi oleh gabungan seluruh personel dari instansi terkait, TNI-Polri dan Dinas terkait lainnya ini akan mampu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat saat perayaan natal dan tahun baru 2024-2025 ini,"katanya.
Lebih lanjut Kombes Pol. Komarudin menyampaikan dari hasil rapat koordinasi lintas sektoral yang telah dilakukan. Ada beberapa masukan yang telah kita tindak lanjuti dan sedang kita tindak lanjuti. Diantaranya antisipasi arus lalulintas yang di prediksi akan terjadi mulai tanggal 21 Desember.
"Sebagai mana diketahui, hasil survei dari Kementerian Perhubungan bahwa Jawa Timur menjadi daerah asal tertinggi dan menjadi daerah tujuan tertinggi dalam pergerakan yang meningkat 2,82 % dari 107 juta pergerakan diprediksi tahun ini akan menjadi 110 juta pergerakan, ini yang kita antisipasi tahapan-tahapan preemtif, preventif telag dilakukan,"urainya.
Lebih lanjut, Dirlantas Polda Jatim juga mengatakan, pihaknya juga telah mengantisipasi terhadap terjadinya kecelakaan yang menggunakan atau melibatkan sarana umum.
"Kita telah melakukan ramp check kemudian juga imbauan-imbauan kepada para pengusaha angkutan bus dan truk,"imbuhnya.
"Untuk hari ini sudah dilakukan pembatasan kendaraan sumbu tiga keatas. Oleh karenanya, personel juga nanti akan memantau secara langsung untuk mengantisipasi lonjakan yang diprediksi akan terjadi besok," lanjutnya.
Ia juga menekankan tentunya operasi yang digelar dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru berjalan dengan lancar, aman, tertib dan juga masyarakat bisa melaksanakan liburan Natal dan Tahun Baru dengan nyaman.
Ada beberapa aspek yang kita perhatikan. Ada beberapa titik rawan kemacetan, ada tirik rawan kecelakaan, termasuk ada titik rawan bencana.
"Ini telah kita petakan, ada beberapa spot. Treatmentnya juga berbeda, untuk titik-titik yang rawan terhadap bencana, kita telah tempatkan personel-personel dari Dinas PU termasuk juga dari BASARNAS, dan personel lainnya, termasuk sarana dan prasarana,"sebutnya.
Hal itu termasuk titik-titik yang kita prediksi akan menjadi titik kepadatan baru. Untuk di Tol Singosari, Pandaan, diprediksi kepadatan sampai dengan 0,7 persen artinya belum mencapai 1 persen dari volume kendaraan berbanding dengan kapasitas jalan.
Namun, Lanjut Dirlantas Polda Jatim menjelaskan pihaknya tidak underestimate. Pihaknya akan memperkirakan bahwa itu juga akan menjadi titik krusial, mengingat saat operasi ini berdasarkan prediksi dari BMKG bahwa mulai hari ini sampai dengan akhir tahun nanti akan terjadi cuaca yang cukup ekstrim.
"Oleh karenanya kita akan mengantisipasi betul, sehingga apa yang menjadi kekhawatiran atau kepadatan, bisa segera kita urai. Ataupun memang terjadi kepadatan bisa secepatnya kita urai," paparnya.
Selain itu, Kombes Pol. Komarudin juga menyampaikan pertumbuhan kendaraan baru di Jawa Timur mencapai hampir 800 ribu kendaraan baru.
"Ini juga akan mewarnai atau ikut serta dalam pergerakan yang bertambah menjadi 2,82 persen, sehingga cara-cara kanalisasi kemudian penambahan bufferzone dan rekayasa lalulintas, ini telah kita tambahkan untuk mengantisipasi adanya lonjakan yang nantinya akan terjadi saat akhir tahun," jelasnya.
Pihaknya juga memberdayakan potensi yang ada di masyarakat. Ada beberapa titik yang telah dilakukan pemantauan secara langsung kepada masyarakat sekitar atau organisasi masyarakat yang ada di lingkungan, telah membangun sarana dan prasarana yang bisa mengantisipasi.
"Seperti petunjuk arah, kemudian ban serta karung-karung yang memang ditempatkan pada jalur-jalur ekstrim yang akan mengarah ke tempat wisata ketinggian, ini sudah kita pantau langsung," ungkapnya.
Kemudian juga untuk mengantisipasi hal tersebut, kita telah memberikan informasi akan terus 1x24 jam bisa diakses oleh masyarakat, tentunya dari media nantinya juga ikut menginformasikan perkembangan situasi cuaca hari perhari. Prediksi cuaca dari BMKG akan terus di update sehingga masyarakat bisa melihat dan tentunya masyarakat juga memilih akses jalur mana yang bisa digunakan.
"Kita bisa mengantisipasi setelah informasi kita berikan, kita bisa mengantisipasi lebih lanjut, termasuk juga sarana dan prasarana personel yang memang telah kita siapkan,"tambahnya. (MC Jatim/ida-pca/eyv)