- Oleh MC KAB KAYONG UTARA
- Kamis, 19 Desember 2024 | 19:48 WIB
: Operasi Pasar Perdana di Pontianak Tenggara | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Senin, 9 Desember 2024 | 16:17 WIB - Redaktur: Untung S - 162
Pontianak, InfoPublik – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, mengunjungi kegiatan operasi pasar murah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Pontianak (Pemkot Pontianak) di Kecamatan Pontianak Tenggara, Senin (9/12/2024). Kegiatan itu diikuti dengan antusias oleh masyarakat yang berbondong-bondong mengantre untuk membeli berbagai komoditas kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
Edi Suryanto menjelaskan bahwa operasi pasar murah itu melibatkan berbagai pihak, seperti PT Bulog, PDAM Tirta Khatulistiwa, Bank Kalbar, Bank Indonesia, Ritel Modern, BPR Khatulistiwa, dan kelompok tani. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengantisipasi lonjakan harga yang biasanya terjadi menjelang libur akhir tahun, termasuk Natal dan Tahun Baru.
"Kami menggelar operasi pasar harapannya tidak terjadi lonjakan harga khususnya menjelang libur akhir tahun, baik itu menyambut Natal dan Tahun Baru," ujar Edi Suryanto usai meninjau kegiatan pasar murah tersebut.
Kecamatan Pontianak Tenggara menjadi kecamatan pertama yang mengadakan operasi pasar murah. Rangkaian kegiatan selanjutnya akan dilaksanakan di kecamatan-kecamatan lain, dengan jadwal sebagai berikut:
Edi Suryanto juga mengajak warga untuk memanfaatkan kesempatan ini karena setiap komoditas yang dijual mendapat subsidi dari pemerintah, sehingga harga yang ditawarkan jauh lebih murah dibandingkan harga pasar umum. Contohnya, telur ayam dijual dengan harga Rp10.000 per pak, dan paket sembako yang terdiri dari beras premium 5kg, gula pasir 1kg, dan minyak goreng 1 liter dijual dengan harga Rp90.000.
“Silakan masyarakat manfaatkan kesempatan ini, saya harap warga Kota Pontianak merasakan dampak positif dari program ini,” lanjutnya.
Pemkot Pontianak melalui Satgas Ketahanan Pangan telah rutin melakukan pemantauan terhadap ketersediaan stok pangan dan stabilitas harga di pasar tradisional. Berbagai langkah telah dilakukan untuk menekan inflasi yang berpotensi merugikan daya beli masyarakat. Menurut Edi, hal yang paling penting adalah menjaga kelancaran distribusi pangan ke pasar.
"Banyak upaya telah dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan dan lonjakan harga, operasi pasar juga merupakan satu di antaranya. Tapi yang paling penting adalah meningkatkan daya beli masyarakat serta menjaga kelancaran distribusi," tutup Edi.(kominfo/Gema Mahardhika)