Kamis, 17 April 2025 5:43:59

Panen Raya Padi Serentak, Bupati Garut Janji Perhatian Maksimal bagi Sektor Pertanian

: Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin (kiri), bersama Wakil Bupati Garut dan jajaran Forkopimda, turut serta dalam kegiatan Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi yang digelar secara daring bersama Presiden RI, di lahan pertanian Desa Cikembulan, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Senin (7/4/2025). Kegiatan ini menjadi simbol komitmen pemerintah dalam menjaga kedaulatan pangan melalui dukungan terhadap petani lokal. (Foto: Deni Seftiana/ Muhamad Azi Zulhakim/ Diskominfo Kab. Garut)


Oleh MC KAB GARUT, Rabu, 9 April 2025 | 10:25 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 160


Garut, InfoPublik – Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menghadiri acara Panen Raya Padi Serentak di Jalan Lingkar Baru, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, pada Senin (7/4/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Syakur menekankan pentingnya perhatian serius terhadap petani sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan pangan nasional. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan panen raya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan kedaulatan negara melalui kedaulatan pangan.

“Hari ini kita melaksanakan panen raya, ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk menjamin kedaulatan negara melalui kedaulatan pangan,” ujar Bupati Syakur.

Bupati Garut menegaskan bahwa beras adalah komponen utama dalam pangan, dan oleh karena itu, petani harus mendapatkan dukungan maksimal, mulai dari penyediaan irigasi, bibit, pupuk, hingga dorongan dalam pemanfaatan teknologi pertanian.

“Saya mohon bantuannya semuanya, bahwa beras itu adalah salah satu komponen utama dalam pangan. Oleh sebab itu kita harus memperhatikan mulai dari petaninya,” tambah Bupati Syakur.

Terkait dengan harga gabah, Bupati Garut meminta Bulog untuk aktif menjaga stabilitas harga dan memberikan edukasi kepada petani mengenai standar kualitas gabah. Ia mengimbau masyarakat untuk menjual gabah dengan harga yang wajar, yakni Rp6.500 per kilogram.

“Lalu juga perusahaan kalau bisa bayangkan, kalau Bulog membeli gabah yang kadar airnya terlalu tinggi, akan cepat busuk dan merusak gabah lain di gudang. Hal ini harus disampaikan agar tidak terjadi salah paham di masyarakat,” ujarnya.

Syakur berharap, dengan sinergi antara pemerintah daerah, Bulog, dan petani, kesejahteraan petani akan meningkat dan ketahanan pangan nasional dapat tercapai. Ia juga meminta para kepala desa dan camat untuk menyosialisasikan informasi ini secara luas kepada masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, menyebutkan bahwa panen raya di Kabupaten Garut dilakukan di lahan seluas 92 hektare yang terletak di wilayah Desa Cikembulan, Kecamatan Kadungora. Panen dilakukan secara bertahap setiap harinya.

“Pihak kami turut mengundang Perum Bulog untuk menyerap gabah petani sesuai harga yang ditetapkan, sehingga diharapkan nantinya Bulog dapat membeli hasil padi dari masyarakat petani dengan rata-rata hasilnya 5 ton per hektare, sehingga menghasilkan ratusan ton yang bisa diserap dengan harga Rp6.500,” lanjut Haeruman.

Haeruman juga mengungkapkan bahwa panen raya sebelumnya telah dilakukan di wilayah selatan Garut, tepatnya di Kecamatan Pameungpeuk, dengan total luas lahan hampir mencapai 400 hektare.

“Sehingga para petani bisa meningkatkan pendapatannya tidak hanya dipilih dengan harga murah tapi dengan harga yang wajar,” tambahnya.

Panen raya ini tidak hanya menjadi momen penting untuk meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga sebagai bentuk dukungan kepada petani untuk mencapai kesejahteraan dan ketahanan pangan yang lebih baik.

(Nindi Nurdiyanti/Yanyan Agus Supianto)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 14 April 2025 | 16:49 WIB
Pengamat Politik: Evakuasi Warga Gaza Perlu Dipertimbangkan Ulang