- Oleh Wahyu Sudoyo
- Rabu, 18 Desember 2024 | 23:14 WIB
: Foto: Penumpang kereta di Stasiun Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar) pada Sabtu (23/12/2023). Tri Antoro InfoPublik.
Oleh Tri Antoro, Sabtu, 23 Desember 2023 | 21:11 WIB - Redaktur: Untung S - 97
Bekasi, InfoPublik - Puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Stasiun Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar) diprediksi terjadi pada Sabtu (23/12/2023).
Indikasinya, pada hari itu, terjadi lonjakan pemudik hingga mencapai 5.157 penumpang. Lebih tinggi dibandingkan pada Jumat (22/12/2023) yang mencapai 3.869 penumpang.
Dengan mayoritas dari pemudik yang berangkat melalui Stasiun Bekasi menuju daerah asal antara lain Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim) dan Daerah Istimewa (D.I) Yogyakarta.
“Puncak mudik yang terjadi pada Sabtu, karena terjadi lonjakan penumpang yang banyak,” kata Wakil Kepala Stasiun Bekasi PT KAI Usep kepada InfoPublik.id di Stasiun Bekasi, Kota Bekasi, Jabar.
Pertimbangan selanjutnya, lanjut Usep, masyarakat yang menjalankan kegiatan mudik ingin melakukan natal di kampung halaman pada Senin (25/12/2023). Sehingga, masyarakat harus berangkat dari Stasiun Bekasi pada H-1 atau H-2.
Mengingat, waktu tempuh dengan moda angkutan kereta dapat menghabiskan sekitar 8-10 jam tergantung dari lokasi yang dituju di Pulau Jawa.
“Pemudik harus melakukan mudik pada minimal H-1, supaya mereka bisa merayakan natal di kampung halaman,” kata Usep.
Dalam mendukung pelayan mudik, Stasiun Bekasi melakukan langkah antisipasi dengan menambah empat rangkaian kereta dalam beberapa waktu ke depan. Penambahan itu akan memperkuat rangkaian kereta yang sudah disediakan sebanyak 49 rangkaian kereta. Sehingga, total rangkaian kereta yang disediakan oleh pengelola Stasiun Bekasi dalam melayani pemudik mencapai 53 rangkaian kereta.
Kemudian, pihak Stasiun Bekasi juga mempersiapkan 12 fasilitas eskalator dalam kondisi prima. Secara bertahap, pengelola Stasiun Bekasi memeriksa dan menservis fasilitas tersebut tetap prima, karena fasilitas itu penting dalam membuat arus mobilitas masyarakat di Stasiun Bekasi tetap berjalan lencar. Dengan begitu, dapat menghindari penumpukan penumpang yang masuk ke dalam station.
“Memperbaiki eskalator, karena sangat penting dalam mobilitas penumpang yang datang,” kata Usep.
Usep menjelaskan, langkah antispasi yang dilakukan oleh pengelola Stasiun Bekasi akan dapat melayani para pemudik yang berasal dari Kota Bekasi dan sekitarnya. Mengingat, antusias warga untuk melakukan mudik melalui Stasiun Bekasi sangat besar.
Sebab, berbagai jenis kereta antar provinsi eksekutif maupun ekonomi berhenti di Stasiun Bekasi. Hal tersebut yang menjadi magnet masyarakat memilih Stasiun Bekasi sebagai medium berangkat mudik.
“Ramai yang memilih Stasiun Bekasi, karena banyak kereta yang berhenti,” ujar Usep.