- Oleh MC KAB DONGGALA
- Rabu, 19 Maret 2025 | 08:47 WIB
: Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Tatang Muttaqin (Foto: Dok Kemendikdasmen)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Jumat, 21 Maret 2025 | 22:51 WIB - Redaktur: Untung S - 393
Jakarta, InfoPublik – SMK Perikanan dan Kelautan Puger, yang terletak di Jember, Jawa Timur, sukses melaksanakan Panen Raya Teaching Factory (Tefa) budi daya Udang Vaname kualitas ekspor siklus keenam pada Kamis (20/3/2025). Hasil panen kali ini mencapai total 12 ton, dengan omzet diperkirakan mencapai Rp830 juta.
Keberhasilan ini mencerminkan dampak positif transformasi pendidikan vokasi yang berkelanjutan dalam mendukung perekonomian daerah dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di sektor kemaritiman.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Tatang Muttaqin, mengungkapkan bahwa capaian ini mendukung visi Astacita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya swasembada pangan dan ekonomi biru berbasis pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan.
"SMK Puger menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan vokasi bisa berperan besar dalam memajukan ekonomi biru dan memperkuat ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Tatang juga menambahkan bahwa hasil panen ini menunjukkan bagaimana SMK dapat berkolaborasi dengan industri untuk menghasilkan produk berkualitas ekspor yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Ia mendorong semua SMK untuk mengintegrasikan pendidikan di kelas dengan ekosistem produksi yang terhubung langsung dengan sektor industri, agar pendidikan vokasi bisa menjadi pendorong utama kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan nasional.
Kepala SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Kuntjoro Basuki, menjelaskan bahwa total hasil panen pada siklus keenam ini mencapai 7,5 ton dengan ukuran udang per kg berisi 23 udang. Hasil ini akan langsung diekspor ke Amerika dan Jepang. Sebelumnya, panen parsial siklus keenam telah menghasilkan sekitar 4,6 ton udang dengan ukuran lebih kecil, yang juga sudah diekspor dengan nilai mencapai Rp253 juta.
Dengan total hasil panen untuk siklus keenam mencapai sekitar Rp830 juta, Kuntjoro juga mengungkapkan bahwa sejak siklus keempat hingga keenam, seluruh proses produksi udang vaname ini telah dilakukan sepenuhnya oleh para siswa. "Ini menunjukkan bahwa para siswa kami sudah siap terjun ke industri budi daya udang vaname dengan kompetensi yang sesuai standar industri," kata Kuntjoro.
Selain itu, Kuntjoro mengungkapkan bahwa banyak industri yang sudah memesan siswa SMK Puger untuk bekerja meskipun mereka belum lulus. “Siswa kami sudah dibekali dengan keterampilan yang dibutuhkan industri. Bahkan, mereka sudah dipesan untuk bekerja di dalam dan luar negeri sejak masih menjalani praktik kerja lapangan (PKL),” tambah Kuntjoro.
Sejak dimulai pada siklus pertama, program Tefa budi daya udang vaname SMK Perikanan dan Kelautan Puger telah menghasilkan total 46,1 ton udang dengan omzet penjualan lebih dari Rp2,7 miliar. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pendidikan vokasi, khususnya dalam bidang perikanan dan kemaritiman, memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada perekonomian nasional dan mendorong ketahanan pangan Indonesia.