- Oleh MC KAB BATANG
- Rabu, 14 Mei 2025 | 20:38 WIB
: Bupati Batang M.Faiz Kurniawan (kiri), memberikan sambutan saat Musrenbangwil di Pendapa Kabupaten Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Kamis, 24 April 2025 | 15:47 WIB - Redaktur: Untung S - 147
Batang, InfoPublik – Bupati Batang M. Faiz Kurniawan menekankan tiga program prioritas pembangunan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) eks Keresidenan Pekalongan yang digelar di Pendapa Kabupaten Batang, Kamis (24/4/2025).
Ketiga usulan tersebut yakni rehabilitasi daerah irigasi, pembuatan embung, dan rekonstruksi jalan, yang dinilai krusial untuk mendukung ketahanan pangan di wilayahnya.
Kegiatan Musrenbangwil intumelibatkan enam wilayah, termasuk Kabupaten Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kota Tegal, dan Kabupaten Brebes. Forum ini menjadi bagian dari penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah tahun 2026.
Faiz Kurniawan menjelaskan, rehabilitasi irigasi di daerah Tersono dan Kenconorejo menjadi salah satu fokus utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian. "Dengan perbaikan sistem pengairan, diharapkan masa tanam padi yang semula hanya dua kali setahun bisa meningkat menjadi tiga kali," ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga terus mendorong inovasi pertanian ramah lingkungan dan program pemberdayaan petani milenial guna mengoptimalkan potensi lahan pertanian dan hortikultura di Batang.
Program kedua yang diajukan adalah pembuatan embung di Desa Kalipucang dengan kapasitas tampung mencapai 53.900 meter kubik. Embung ini dirancang untuk memasok air ke lima desa sekitarnya sekaligus berfungsi sebagai cadangan air saat musim kemarau. "Ini solusi jangka panjang untuk menjaga ketersediaan air bagi pertanian dan kebutuhan masyarakat," jelas Faiz.
Adapun usulan ketiga adalah rekonstruksi jalan sepanjang 9 km di ruas Bandar-Gerlang dengan pengerasan beton. Menurut Bupati, infrastruktur ini akan memperlancar distribusi hasil pertanian, terutama sayur-mayur, ke pasar dan sentra industri.
"Dengan jalan yang lebih baik, petani bisa mengirim produk segar lebih cepat, mengurangi kerugian akibat lamanya distribusi," tambahnya.
Faiz juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Batang saat ini surplus beras dengan produksi mencapai 102.000 ton per tahun, sementara konsumsi masyarakat hanya sekitar 85.000 ton. Namun, ia menyadari tantangan seperti perubahan iklim dan akses pasar masih perlu diatasi.
"Kami berkomitmen memperkuat ekosistem agribisnis yang terintegrasi dengan industri dan pariwisata agar hasil pertanian memberi nilai tambah ekonomi lebih besar," tegasnya.
Melalui tiga program prioritas ini, Pemerintah Kabupaten Batang berharap dapat memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di wilayahnya. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)