Selasa, 18 Februari 2025 14:38:30

MTQ: Arena Toleransi dan Pesta Rakyat yang Mendunia

: Umar menegaskan bahwa Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di Indonesia merupakan cerminan toleransi antarumat beragama./Foto Amir Yandi/InfoPublik


Oleh Wandi, Rabu, 29 Januari 2025 | 20:19 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 328


Jakarta, InfoPublik - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di Indonesia merupakan cerminan toleransi antarumat beragama. Dalam berbagai kesempatan, panitia penyelenggara MTQ dikatakannya tidak hanya melibatkan umat Islam, tetapi juga melibatkan penganut agama lain, yang turut berpartisipasi dalam kelancaran acara.

"Panitianya itu bukan hanya umat Islam, tetapi juga agama-agama lain. Bahkan, nyanyian Mars MTQ pun pernah dinyanyikan oleh kelompok paduan suara Katolik dan Protestan," ungkap Menag Nasarudin Umar saat konferensi pers usai membuka MTQ Internasional ke-4 di Jakarta, Rabu (29/1/2025).

Menurutnya, penyelenggaraan MTQ yang berlangsung tanpa henti sejak 1970 hingga sekarang telah menjadi wajah toleransi masyarakat Indonesia, dan hal ini mendapat apresiasi dari berbagai negara.

"Tidak ada negara yang secara sistematis dan rutin mengadakan MTQ tanpa henti seperti Indonesia, dari tahun 1970 sampai sekarang," tegasnya.

MTQ: Lebih dari Sekadar Lomba, Menciptakan Ekosistem Ekonomi

Selain menjadi ajang perlombaan tilawah, tahfiz, dan tafsir Al-Qur’an, MTQ juga berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat sekitar,  Setiap penyelenggaraan MTQ, baik di tingkat daerah maupun nasional, selalu melibatkan pelaku usaha kecil, pedagang, hingga sektor pariwisata.

"Inilah kehebatan Indonesia. MTQ bukan hanya untuk umat Islam, tetapi juga menjadi pesta rakyat yang menghibur seluruh bangsa Indonesia,"* kata Nasaruddin.

Ia menambahkan bahwa tidak ada event kesenian atau hiburan lain yang mampu bertahan dan terus berkembang di tengah masyarakat seperti MTQ.

"MTQ berlangsung rutin dan sistematis. Setiap tahun, dari berbagai daerah, masyarakat datang untuk menyaksikan perlombaan ini," ujarnya.

Menag juga mengungkapkan bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara yang menggelar MTQ secara sistematis sepanjang tahun.

"Tidak ada negara lain yang menyelenggarakan MTQ seperti Indonesia. Tidak kurang dari 28 ajang MTQ, kita adakan setiap tahun,"  kata Menag.

Dengan semangat kebersamaan, toleransi, dan keberlanjutan, MTQ di Indonesia bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sarana dakwah, pembinaan generasi Qur’ani, dan simbol harmoni antarumat beragama.

Ajang ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an bukan hanya kitab suci bagi umat Islam, tetapi juga bagian dari kekayaan budaya bangsa yang bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.

 

Berita Terkait Lainnya