- Oleh Wandi
- Sabtu, 28 Desember 2024 | 22:47 WIB
: Menteri Agama Nasarudin Umar saat menghadiri Acara Puncak Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena GBK Jakarta./Foto Istimewa/Humas Kemenag
Jakarta, InfoPublik – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak seluruh umat untuk menjadikan perayaan Natal sebagai momentum penting dalam mengukuhkan nilai-nilai persatuan dan toleransi di tengah keberagaman bangsa Indonesia. Ajakan itu disampaikan Menag dalam perayaan Natal Nasional 2024 yang diselenggarakan di Indonesia Arena.
"Natal tahun ini bukan sekadar perayaan spiritual. Indonesia adalah rumah besar bagi berbagai suku, agama, dan budaya, yang menjadi kekayaan luar biasa. Natal menjadi pengingat bahwa kedamaian dan kasih Kristus tidak mengenal batasan perbedaan," kata Menag Nasaruddin dalam keterangan resminya yang diterima InfoPublik, Minggu (29/12/2024).
Menag berharap sukacita Natal dapat mempererat persahabatan sejati antar umat beragama. "Persatuan dalam keberagaman menjadi fondasi hidup kita hingga sekarang, dan momentum sukacita seperti Natal niscaya dapat menghantar kita pada ikatan persaudaraan sejati antar manusia," ujarnya.
Menag menekankan bahwa setiap agama di Indonesia memiliki potensi untuk membangun kehidupan bersama yang rukun dan damai. Ia mengamati bahwa umat beragama di Indonesia telah menunjukkan kehidupan yang rukun dan damai.
"Kunci kehidupan rukun, damai, dan tenggang rasa di negeri ini ialah moderasi beragama, suatu sikap kedewasaan cara beragama," tegas Menag.
Menyinggung tema Natal tahun ini, "Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem" (Lukas 2:15), Menag menjelaskan bahwa Betlehem, kota kecil tempat kelahiran Yesus, melambangkan damai dan harapan baru. Ia mengapresiasi tema yang digagas oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) ini.
"Tema ini membawa pesan tentang kesetiaan dan kesediaan dalam mengikuti panggilan Tuhan. Tema ini sejalan dengan semangat Kementerian Agama untuk mendorong umat mengamalkan ajaran agamanya," jelas Menag.
"Sebab semakin lekat umat dengan ajaran agamanya, maka dunia akan semakin damai dan rukun. Sebaliknya, semakin berjarak antara umat dan ajaran agamanya, banyak risiko kerusakan baik manusia maupun alam raya yang akan terjadi," lanjutnya.
Menag juga memberikan apresiasi terhadap inisiatif yang telah dilaksanakan dalam rangkaian acara Natal Nasional 2024, seperti kegiatan bakti sosial di Nusa Tenggara Timur, Manado, dan Agats, serta aksi ekologi di Muara Gembong, Bekasi.
"Kegiatan-kegiatan ini merupakan wujud nyata kasih dan kepedulian terhadap sesama, sebagaimana diajarkan dalam kitab suci dan nilai-nilai Pancasila," imbuhnya.
"Marilah kita jadikan perayaan Natal 2024 sebagai momentum membumikan ajaran agama dalam semangat cinta kasih kemanusiaan. Cinta kasih akan membawa kedamaian dan kerukunan yang menjadi prasyarat pembangunan. Ini adalah kontribusi besar umat beragama bagi kemajuan Indonesia," pungkas Menag.