HKSN ke-75, Kemensos Gelar Operasi Katarak Gratis

: Menteri Sosial Saifullah Yusuf (dua dari kanan) saat meninjau langsung pelaksanaan operasi katarak gratis di RS Queen Latifa Sleman dalam rangkaian kegiatan HKSN ke-75 Tahun 2024, Rabu (18/12/2024). ANTARA/HO-Humas Kemensos


Oleh Eko Budiono, Kamis, 19 Desember 2024 | 11:22 WIB - Redaktur: Untung S - 80


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Sosial (Kemensos) terus memperkuat solidaritas di tengah masyarakat salah satunya dengan menggelar operasi katarak gratis di RS Queen Latifa, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangkaian peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) ke-75 tahun 2024, Rabu (18/12/2024).

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, hadir langsung meninjau kegiatan operasi katarak gratis tersebut di RS Queen Latifa Sleman.

"Saya bergembira karena RS Queen Latifa sudah menggelar operasi katarak dengan peralatan canggih, dokter yang profesional dan tempat yang bersih," kata Gus Ipul melalui keterangan resmi, Rabu (18/12/2024).

Operasi katarak gratis itu menyasar masyarakat tidak mampu, mengingat biaya operasi yang tidak terjangkau.

"Biaya operasi cukup besar, bisa Rp8 juta hingga Rp10 juta per pasien, sehingga dengan ada bakti sosial (baksos) ini bisa membantu masyarakat," katanya.

Menurut Gus Ipul, dalam setahun terakhir, operasi katarak gratis telah menyasar 11 ribu pasien di seluruh Indonesia.

Dalam rangka HKSN 2024, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan tema "Kuatkan Solidaritas Menuju Indonesia Emas".

Implementasi tema HKSN 2024 tercermin dari kerja sama antara Kemensos, Pemkab Sleman, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), RSU Queen Latifa dan pihak-pihak terkait lainnya dalam menggelar operasi katarak gratis untuk mencegah kebutaan. Dengan begitu, masyarakat dapat tetap produktif dan bisa menurunkan angka kemiskinan.

Sementara itu, Dokter Widya Prafitri, spesialis mata, menilai bakti sosial operasi katarak sangat bermanfaat khususnya bagi lanjut usia. Skrining awal ada sekitar 60 orang peserta dan yang lolos serta layak operasi sebanyak 36 orang.

"Sinergi yang baik dari semua pihak karena turut menurunkan angka kebutaan di Indonesia," katanya.

Salah satu penerima manfaat operasi katarak Wismorejo (82) mengaku merasa lega setelah mata kirinya mendapatkan layanan operasi.

"Setelah operasi rasanya ada perih sedikit," kata mbah Wismorejo.

Menurut dia, sebelumnya mata kirinya kabur namun mata kanannya masih bisa melihat dengan jelas.

"Alhamdulillah mata saya sudah dioperasi, semoga bisa melihat lagi. Terima kasih kepada pemerintah," katanya.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 13:35 WIB
HKSN di Jogja, Gus Ipul: Semangat Gotong Royong dan Kebersamaannya Begitu Kuat
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 13 Desember 2024 | 11:00 WIB
Kemensos Ajak Bank Dunia Bersama Entaskan Kemiskinan