Pentingnya Keteladanan Guru dalam Mewujudkan Pendidikan Tanpa Kekerasan dan Kesetaraan Gender

: Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, dalam kegiatan Seminar dari Kelas ke Kehidupan: Menanamkan Nilai-Nilai Nirkekerasan dan Kesetaraan Gender di Lingkungan Pendidikan (Foto; Dok Kemendikdasmen)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 2 Desember 2024 | 10:37 WIB - Redaktur: Untung S - 106


Jakarta, InfoPublik - Dalam dunia pendidikan, guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan pola pikir siswa. Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga teladan yang dapat menanamkan nilai-nilai positif dalam kehidupan siswa. Melalui pendekatan yang penuh kasih sayang, pengajaran yang inklusif, dan sikap yang adil, guru dapat mengubah lingkungan pendidikan yang sebelumnya dipenuhi kebiasaan negatif menjadi ruang yang mendukung pertumbuhan empati, toleransi, dan penghormatan antarsesama.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, pada kegiatan seminar yang bertajuk “Dari Kelas ke Kehidupan: Menanamkan Nilai-Nilai Nirkekerasan dan Kesetaraan Gender di Lingkungan Pendidikan”, yang digelar pada Senin (2/12/2024).

Menurut Fajar, guru memiliki peran sebagai agen perubahan yang mampu membentuk pola pikir dan sikap siswa, termasuk dalam isu-isu penting seperti kesetaraan gender. “Dampak negatif dari perkembangan teknologi, seperti adiksi gawai, membuat tantangan dalam pendidikan semakin besar. Tugas guru semakin berat, karena anak-anak cenderung melihat siapa yang menjadi teladannya,” ujarnya.

Fajar menekankan pentingnya hubungan komunikasi yang baik antara sekolah, guru, dan orang tua untuk mendukung pembelajaran yang holistik, serta pembentukan karakter anak yang berkelanjutan. Anak-anak membutuhkan bimbingan, pengingat, dan pendekatan yang penuh kasih sayang agar mereka bisa berkembang menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga secara emosional dan sosial.Dalam seminar tersebut, Fajar juga mengungkapkan kecenderungan anak-anak saat ini yang ingin segala sesuatunya serba instan, tanpa memperhatikan pentingnya proses yang harus ditempuh untuk mencapai sesuatu.

“Jika anak-anak tidak menghargai proses pembelajaran, ini bisa menjadi bahaya besar bagi perkembangan mereka,” tambah Fajar. Guru, melalui keteladanan dan kegiatan positif, dapat mengajarkan siswa untuk menghargai perjuangan dan proses dalam setiap langkah hidup mereka.

Kemendikbud, melalui program terbaru yang dikenal dengan “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”, bertujuan untuk menanamkan kebiasaan positif dalam kehidupan sehari-hari anak-anak. Kebiasaan tersebut meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan istirahat yang cukup. Dari sudut pandang agama, filsafat, dan ilmu pendidikan, kebiasaan ini diharapkan bisa menjadi fondasi kuat bagi karakter anak-anak Indonesia, yang tidak hanya bermanfaat bagi diri mereka sendiri, tetapi juga untuk masa depan bangsa.

Fajar Riza Ul Haq menekankan bahwa proses pembangunan karakter anak dimulai sejak dalam kandungan, dan peran guru sebagai teladan sangatlah krusial. Pendidikan karakter yang berbasis pada nilai-nilai nirkekerasan dan kesetaraan gender adalah kunci untuk membentuk generasi masa depan yang lebih baik dan lebih inklusif.

Seminar ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi seluruh warga pendidikan untuk berbagi pengalaman, strategi, dan solusi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik, lebih inklusif, dan lebih berkeadilan. “Mari bergotong royong untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu untuk semua. Pendidikan karakter adalah fondasi utama dalam membangun bangsa yang makmur, tangguh, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” tutup Fajar.

Dengan mengedepankan nilai-nilai positif, guru memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan yang lebih baik dalam pendidikan Indonesia, serta memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang adil dan penuh kasih sayang.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 2 Desember 2024 | 10:50 WIB
SMK Harus Siap Bersaing untuk Meningkatkan Kualitas SDM Indonesia
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Sabtu, 30 November 2024 | 04:34 WIB
Lulusan SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi semakin Dilirik di Dunia Kerja
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 28 November 2024 | 20:49 WIB
Presiden Prabowo Apresiasi Dedikasi Guru di Indonesia
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 28 November 2024 | 20:35 WIB
Presiden Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Guru ASN dan Non-ASN pada 2025