Kementerian ATR/BPN Targetkan 26.000 Hektare untuk Program Tiga Juta Rumah

: Menteri Nusron Wahid./Foto Istimewa/Humas Kementerian ATR/BPN


Oleh Wandi, Senin, 2 Desember 2024 | 12:39 WIB - Redaktur: Untung S - 108


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berkomitmen mendukung program pemerintah Tiga Juta Rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, menyampaikan bahwa pihaknya memiliki peran penting dalam penyediaan tanah dan penataan ruang yang dibutuhkan dalam mewujudkan program ini.

Dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada Senin (2/12/2024), Nusron Wahid mengungkapkan bahwa dua isu utama yang menjadi kewenangan ATR/BPN dalam program Tiga Juta Rumah adalah tanah dan tata ruang. "Kami telah melakukan koordinasi intensif dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Yang menjadi tanggung jawab ATR/BPN adalah terkait tanah dan tata ruangnya," jelas Nusron Wahid.

Menteri Nusron menjelaskan bahwa berdasarkan kebutuhan pembangunan kawasan permukiman untuk program Tiga Juta Rumah, dibutuhkan lahan seluas 26.000 hektare. Sementara itu, ATR/BPN memiliki cadangan tanah telantar yang cukup luas, mencapai 1,3 juta hektare. Dari total lahan tersebut, sekitar 854 ribu hektare telah teridentifikasi penggunaannya, dengan sebagian besar bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti perumahan, kawasan industri, dan tanaman pangan.

"Untuk perumahan, kami memiliki potensi lahan sekitar 79 ribu hektare dari 1,3 juta hektare yang tersedia. Dengan jumlah ini, kami yakin dapat mendukung program Tiga Juta Rumah," tambah Menteri ATR/Kepala BPN.

Namun, Menteri Nusron juga menekankan pentingnya keseimbangan antara pembangunan kawasan permukiman dengan kebutuhan akan kawasan pertanian dan pangan berkelanjutan (KP2B). Hal ini sesuai dengan upaya pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan, yang juga menjadi salah satu cita-cita Presiden Prabowo Subianto.

"Permukiman tidak boleh mengorbankan ketahanan pangan negara. Kami telah menetapkan solusi, apabila ada sawah yang digunakan untuk kawasan permukiman atau industri, maka kabupaten setempat harus mengganti sawah tersebut dengan jumlah produktivitas yang setara," kata Menteri Nusron.

Dalam hal ini, ATR/BPN bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa setiap langkah pembangunan dilakukan dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap ketahanan pangan dan kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal yang layak. Pemerintah juga berupaya mengidentifikasi potensi penggunaan lahan secara efisien untuk mendukung pembangunan perumahan tanpa merusak lingkungan dan sektor pertanian.

Dengan adanya cadangan lahan yang cukup besar, Kementerian ATR/BPN optimis bahwa program Tiga Juta Rumah dapat terlaksana dengan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat berpenghasilan rendah di seluruh Indonesia.

Program Tiga Juta Rumah itu merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap hunian yang layak dan terjangkau. Melalui koordinasi yang intens antara Kementerian ATR/BPN dan Kementerian PKP, serta pemanfaatan lahan yang efisien, diharapkan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah dapat segera terpenuhi.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 2 Desember 2024 | 13:30 WIB
Ketua DEN Luhut Peringatkan Risiko Ekonomi Global di Era Kedua Trump
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 2 Desember 2024 | 08:17 WIB
Pentingnya Peran Alumni NYU dalam Memperkuat Hubungan Perdagangan Indonesia-AS
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 29 November 2024 | 20:32 WIB
Menko Pangan Tegaskan Transformasi Bulog Jadi Badan Otonom
  • Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI
  • Jumat, 29 November 2024 | 13:13 WIB
HUT ke-53 KORPRI di Sergai: ASN Diharapkan Tingkatkan Profesionalisme dan Dedikasi
  • Oleh Wandi
  • Jumat, 29 November 2024 | 11:41 WIB
Pemerintah Fokus Reforma Agraria untuk Peningkatan Ekonomi Rakyat
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 28 November 2024 | 19:35 WIB
Pemerintah Dukung Penguatan Penyuluh Pertanian untuk Swasembada Pangan