- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Kamis, 21 November 2024 | 15:30 WIB
: Badan Riset dan Inovasi Nasionak/ foto: BRIN
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Selasa, 12 November 2024 | 17:44 WIB - Redaktur: Untung S - 197
Jakarta, InfoPublik – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset (PR) Pendidikan berkolaborasi dengan Indonesian Education Promoting Foundation (IEPF) untuk menerapkan pendidikan lingkungan melalui bahan ajar digital.
Kolaborasi itu ditandai dengan diselenggarakannya seminar bertajuk “Transformasi Pendidikan Lingkungan dalam Pencapaian SDGs di Indonesia: Digitalisasi Bahan Ajar dan Lesson Study” di Kampus BRIN Kawasan Sains Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Seminar itu diadakan dalam kerangka kerja sama IEPF dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang sudah bermitra dengan Dinas Pendidikan di Kota Kupang, Kabupaten Manggarai Barat, dan Kabupaten Tabanan. Pendidikan lingkungan sebelumnya telah diterapkan di Kota Tangerang Selatan melalui proyek “Proyek untuk Mendukung Pendidikan Lingkungan SDGs di Pulau-Pulau Terpencil Menggunakan Bahan Ajar Digital dan Lesson Study Ala Jepang.”
Kepala Pusat Riset Pendidikan BRIN, Trina Fizzant, menyoroti pentingnya belajar dari Jepang, yang dikenal sebagai bangsa dengan kesadaran lingkungan yang tinggi. “Di Jepang, kesadaran dan tanggung jawab terhadap lingkungan, seperti pengelolaan sampah, air, tanah, dan energi, dipupuk sejak dini, baik di keluarga maupun sekolah. Kita harus mempelajari cara mereka menanamkan nilai-nilai ini kepada anak-anak,” ujar Trina.
Trina menambahkan, Indonesia masih menghadapi berbagai masalah lingkungan, seperti sampah yang menumpuk dan pencemaran air serta tanah. Ia menekankan bahwa pendidikan sejak dini adalah kunci untuk mengatasi persoalan ini, dan upaya tersebut memerlukan dukungan dari keluarga, masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah.
Sistem pendidikan lingkungan yang akan diterapkan mengajak anak-anak berpikir kritis dan memahami bagaimana tindakan mereka memengaruhi lingkungan. Guru akan berperan sebagai fasilitator dan teladan, mengajarkan metode berbasis kondisi nyata di lingkungan sekitar peserta didik melalui proses pembudayaan dan pembelajaran mandiri.
Melalui pendidikan lingkungan, anak-anak juga dapat mempelajari STEAM (Sains, Teknologi, Art/Seni, dan Matematika) serta aspek sosial budaya. Selain pengetahuan dan sikap, anak-anak akan dilatih keterampilan yang berguna, seperti pengelolaan sampah, menyelamatkan diri dari bencana, dan upaya lain dalam mengatasi masalah lingkungan.
Seminar itu menghadirkan pembicara dari IEPF dan PR Pendidikan BRIN, dengan peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti sekolah, perguruan tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, komunitas lingkungan, lembaga penelitian, dan lainnya.
Kegiatan itu merupakan awal dari kerja sama antara IEPF dan PR Pendidikan BRIN yang akan dikembangkan dengan implementasi pendidikan lingkungan lebih luas. Kolaborasi ini diharapkan membuka peluang kerja sama baru dengan lembaga-lembaga lain, memperkuat upaya kolektif dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia.