- Oleh Fatkhurrohim
- Selasa, 5 November 2024 | 05:47 WIB
: Waduk Pluit dipastikan berfungsi optimal untuk mengantisipasi banjir saat musim penghujan tiba/ foto: Humas Jakarta
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Senin, 4 November 2024 | 21:53 WIB - Redaktur: Untung S - 289
Jakarta, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, memastikan bahwa seluruh pompa di Rumah Pompa Waduk Pluit berfungsi optimal untuk mengantisipasi kemungkinan banjir saat musim penghujan tiba.
Pernyataan itu disampaikan setelah meninjau kesiapan Pemprov DKI Jakarta dalam menghadapi musim hujan di Rumah Pompa Waduk Pluit, Jakarta Utara, pada Senin (4/11/2024).
“Hari ini, saya melakukan kunjungan ke salah satu rumah pompa pengendali banjir yang strategis di DKI Jakarta, yakni Rumah Pompa Waduk Pluit. Selain meninjau kesiapan rumah pompa, kehadiran saya di sini juga untuk menindaklanjuti hasil rapat pimpinan terkait mitigasi menghadapi musim hujan dan antisipasi terhadap banjir,” ujar Teguh.
Menurutnya, keberadaan Rumah Pompa Waduk Pluit sangat penting dalam pengendalian banjir di wilayah DKI Jakarta, termasuk kawasan Istana Kepresidenan. Pj Gubernur Teguh juga memastikan bahwa jumlah pompa, sumber daya manusia (SDM), serta sarana dan prasarana pendukung memadai untuk penanganan banjir yang cepat.
“Ini penting sekali. Karena, jangan sampai rumah pompa dengan teknologi yang sudah sangat bagus dan kapasitas besar ini, tidak diimbangi dengan sarana pendukung yang optimal. Kami meminta untuk dicek apakah pompa berfungsi dengan baik dan SDM siap untuk bertindak,” tambahnya.
Pj Gubernur Teguh juga berencana untuk meninjau kesiapan rumah pompa dan sarana prasarana pengendalian banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta. Pemprov DKI Jakarta pun akan menggelar Apel Kesiapan Menghadapi Banjir.
“Termasuk pada rapat pimpinan, kami sudah meminta masukan dan informasi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), salah satunya mengenai kapan puncak musim hujan di DKI Jakarta. Berdasarkan prediksi BMKG, puncak musim hujan diperkirakan terjadi sekitar pertengahan hingga akhir Februari. Lalu, bagaimana upaya-upaya kita tahun depan, apa yang bisa kita lakukan lagi pada awal tahun 2025,” jelas Pj Gubernur Teguh.
“Saya juga meminta kepada jajaran Pemprov DKI Jakarta, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta yang menangani penanggulangan bencana, untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, sehingga dampak musim hujan dapat tertangani dengan cepat. Bahkan, kita juga sudah siap jika diperlukan rekayasa cuaca,” imbuh Teguh.
Lebih lanjut, Teguh menginstruksikan agar masing-masing perangkat daerah di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dapat menjalankan peran dan tugasnya dalam pengendalian banjir saat musim hujan. Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta diharapkan dapat memastikan semua pompa air berfungsi dengan baik, sementara Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta akan menangani masalah sampah akibat banjir.
“Termasuk saat pascabanjir, bagaimana Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan BPBD dapat bergerak semua. Kami juga meminta partisipasi masyarakat dalam penanganan dan pengendalian banjir, salah satunya dengan tidak membuang sampah di saluran air. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat dan dukungan pemangku kepentingan lainnya sangat penting,” imbau Pj Teguh.
Sementara itu, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda Provinsi DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris, menambahkan bahwa sesuai arahan Pj Gubernur Teguh, seluruh perangkat daerah terkait diminta untuk melakukan pengecekan kesiapan menghadapi musim hujan, termasuk pompa-pompa air di underpass dan pembersihan sampah di badan saluran air.
“Selain itu, pos-pos kesehatan dari Dinas Kesehatan juga harus dipastikan siap, dan Dinas Sosial harus siap menyediakan pos dapur umum jika dalam kondisi tertentu dibutuhkan,” ujar Afan.
Di sisi lain, Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menerangkan bahwa saat ini terdapat 577 pompa stasioner yang tersebar di 202 lokasi, serta 557 pompa mobile di lima wilayah administrasi Jakarta.
“Untuk persiapan musim hujan saat ini, kami sudah siapkan dengan baik untuk melayani warga. Namun, kami berharap, warga Jakarta juga tidak membuang sampah sembarangan, karena sampah-sampah tersebut dapat menghalangi dan menyumbat pompa-pompa air, sehingga tidak dapat berfungsi dengan optimal,” jelas Ika.