Kebijakan Kesehatan Harus Berorientasi pada Masyarakat, Bukan Kepentingan Lain

: Menkes Budi Gunadi Sadikin pada acara Rekomendasi Kebijakan Kesehatan (Sibijaks) Awards 2024/Foto: Tangkapan Layar Youtube Kemenkes


Oleh Putri, Sabtu, 19 Oktober 2024 | 06:43 WIB - Redaktur: Untung S - 93


Jakarta, InfoPublik - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa kebijakan utama Kementerian Kesehatan harus berorientasi pada kepentingan masyarakat, bukan untuk menteri, presiden, atau bahkan rumah sakit. Hal ini disampaikannya dalam sambutan pada acara Rekomendasi Kebijakan Kesehatan (Sibijaks) Awards 2024, yang diselenggarakan oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan, Jumat (18/10/2024).

“Saya meminta agar semua kebijakan yang kita susun harus berbasis data. Oleh karena itu, data yang ada harus dibuka secara transparan agar lebih banyak orang bisa mengaksesnya dan memberikan masukan yang konstruktif,” kata Budi.

Budi menekankan bahwa kesehatan adalah isu milik semua pihak, bukan hanya Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu, setiap individu, organisasi, dan institusi perlu berkontribusi dan merasa memiliki kebijakan kesehatan.

Pada acara tersebut, Budi juga mengungkapkan bahwa pemenang kompetisi Sibijaks Awards akan mendapat kesempatan untuk mempresentasikan hasil rekomendasi kebijakannya di hadapan rapat pimpinan Kementerian Kesehatan, yang melibatkan menteri dan pejabat eselon 1. "Juara 1 hingga 3 akan diundang ke rapat yang terkait dengan topik yang mereka angkat dalam rekomendasi kebijakan mereka," tambah Budi.

Sibijaks Awards 2024 merupakan kompetisi yang fokus pada penulisan rekomendasi kebijakan kesehatan, berbasis data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Rekomendasi yang dibuat harus berbentuk risalah kebijakan (policy brief) yang menawarkan solusi terhadap isu-isu kebijakan yang mendesak.

Kepala BKPK, Syarifah Liza Munira, menjelaskan bahwa tujuan dari kompetisi ini adalah untuk memperluas pemanfaatan data SKI 2023, agar bisa dirasakan langsung oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) di sektor kesehatan.

“Kompetisi ini bertujuan agar data SKI 2023 dapat dimanfaatkan secara luas dan memberikan dampak nyata bagi para pembuat kebijakan dan stakeholder terkait,” kata Syarifah.

Kemenkes merancang kompetisi ini dengan bantuan tim pakar, dengan dua kategori peserta, yaitu kategori umum dan kategori mahasiswa. Sebanyak 404 abstrak diterima oleh panitia, dengan topik yang paling banyak diangkat berkaitan dengan gizi, penyakit tidak menular, promosi kesehatan, dan pelayanan kesehatan.

 

Berita Terkait Lainnya