- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Kamis, 21 November 2024 | 15:30 WIB
: Badan Rsiet dan Inovasi Nasional/ foto: BRIN
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Selasa, 15 Oktober 2024 | 18:05 WIB - Redaktur: Untung S - 256
Jakarta, InfoPublik – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) siap mengembangkan dan menyediakan platform bagi para peneliti untuk melakukan riset dan kolaborasi, terutama dalam pengembangan produk berbasis sel punca di sektor medis, khususnya untuk pengobatan regeneratif.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, NLP Indi Dharmayanti. Ia mengungkapkan bahwa pengembangan riset sel punca di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk penelitian yang sering dilakukan secara individu dan belum terkoordinasi dengan baik. Menurut Indi, BRIN memiliki peran penting dalam menyediakan platform untuk menunjang penelitian sel punca sebagai terobosan pengobatan regeneratif.
“Untuk memaksimalkan potensi riset ini, diperlukan kerja sama yang lebih erat antara berbagai pihak agar penelitian sel punca dapat terintegrasi, efektif, dan berkelanjutan. Seminar ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mempercepat pengembangan aplikasi klinis, mendorong riset dan inovasi, serta menginformasikan teknologi terkini sel punca di Indonesia. Hal ini mengingat potensi besar sel punca sebagai solusi medis,” ujar Indi berdasarkan siaran pers BRIN yang diterima pada Senin (14/10/2024).
Senada dengan hal tersebut, Kepala Pusat Riset Biomedis BRIN, Sunarno, juga menyatakan bahwa seminar ini menjadi wadah bagi para akademisi, industri, peneliti, dan pemerintah untuk berkolaborasi dan memperkuat riset sel punca di tanah air dengan target peserta 100-150 orang. Selain itu, seminar ini juga diharapkan dapat melahirkan ide-ide inovatif yang mampu mempercepat kemajuan penelitian sel punca di Indonesia.
Sunarno menambahkan, melalui kolaborasi antara BRIN dan Asosiasi Sel Punca Indonesia (ASPI), diharapkan tercipta sinergi yang lebih kuat dalam memajukan riset sel punca di Indonesia. Rangkaian acara ini dirancang menjadi platform bagi para peneliti untuk bertukar informasi, berdiskusi, dan berkolaborasi. Dengan adanya sinergi ini, riset sel punca di Indonesia diharapkan dapat berkembang lebih pesat, menghasilkan inovasi yang bermanfaat, serta memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat luas.
Sebagai informasi, seminar selama dua hari tersebut akan berlangsung dalam tiga sesi per hari, yakni pada Kamis, 17 Oktober 2024, dengan tema “Collaborative Acceleration: Leveraging Research Support for Breakthroughs in Stem Cell and Cell-derived Therapy,” dan Jumat, 18 Oktober 2024, dengan tema “Defining the Regulation in Cell-Based Regenerative Medicine in Indonesia.”